BREAKING NEWS
 

Diungkapkan Bahlil

Konglomerat RI L4: Lu Lagi...Lu Lagi...

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 19 Desember 2021 07:50 WIB
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), di Bali, Sabtu (18/12/21). (Foto: Humas BKPM)

 Sebelumnya 
Raja Indomie Anthony Salim juga dapat cuan di masa pandemi. Kekayaan pemilik Salim Group ini naik 44 persen menjadi 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 121,55 triliun. Selanjutnya, kekayaan Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp juga naik menjadi 6,2 miliar atau Rp 88,66 triliun. Ia menempati posisi keempat orang paling kaya di Indonesia.

Kenapa daftar orang kaya sulit tergantikam? Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengakui, pandemi Corona makin melebarkan jarak antara yang kaya dengan yang miskin. Orang kaya bertambah kaya. Sedangkan yang kere, malah semakin kere.

Menurut dia, terdapat beberapa pendorong yang membuat orang kaya semakin banyak di Indonesia. Yakni, mereka memiliki kemampuan berinvestasi, terutama di sektor komoditas dan digital. Apalagi di komoditas seperti pertambangan, maupun perkebunan, naiknya lebih cepat.

Baca juga : Gugur Lagi... Gugur Lagi...

“Ini mendorong cuan semakin naiknya juga lebih cepat. Yang menikmati siapa? Ya, memang pengusaha besar itu lagi,” katanya kepada Rakyat Merdeka.

Tak hanya itu, Bhima menyebutkan, banyak orang kaya di Tanah Air yang menikmati insentif perpajakan, dan memiliki kemampuan untuk manajemen risiko terhadap penurunan nilai aset. Sehingga mereka mampu mengelola keuangan secara baik.

Harusnya, kata dia, makin banyak orang kaya di Indonesia, juga mampu mendorong kontribusi orang kaya dalam pemajakan pasca pandemi. Sehingga hal ini bisa berimbas pada pemerataan kesejahteraan. Namun nyatanya, tetap terjadi ketimpangan.

Baca juga : Disaksikan Jokowi, Bahlil Teken MoU Dengan Perusahaan AS Di Dubai

Untuk itu, kata Bhima, pemerintah harus tetap hadir dalam mengatasi hal ini. Misalnya, dengan social assistance atau bantuan sosial. Ia menyarankan agar disinergikan dengan program pemberdayaan usaha mikro. Karena tak cukup sekadar memberikan uang.

“Selain memberi uang untuk kebutuhan pokok, bantuan sosial seharusnya juga bisa digunakan memulai usaha kecil sebagai solusi jangka panjang. Jika mereka sukses dan besar, maka orang kaya baru hadir,” imbuhnya.

Upaya ini penting untuk memutus rantai kemiskinan yang diwariskan ke generasi berikutnya. “Setidaknya anak muda produktif dari keluarga miskin memiliki harapan yang lebih baik, jika lapangan pekerjaan berkembang di sekitar tempat tinggalnya,” tegas Bhima. [DWI/IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense