BREAKING NEWS
 

Rini, Merpati, Merah Putih, Cermin (1)

Memoles Wajah Korporasi Untuk Rakyat

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 8 Juli 2019 07:33 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno menemani Presiden Jokowi, saat menghadiri Green Festival 2019, awal tahun lalu. Kegiatan yang digagas Kementerian BUMN ini ditujukan untuk meningkatkan kepedulian dan minat generasi milenial, terhadap gaya hidup ramah lingkungan. (Foto: Akurat)

 Sebelumnya 
Itulah sebabnya Rini amat sangat bersemangat untuk ke Liran. Tekadnya ini: bendera Merah Putih harus berkibar di sana. Merah Putih harus berkibar di Liran.

Nah, masalahnya untuk mencapai pulau itu, dari Kota Ambon masih sangat jauh. Dari Ambon ke Pulau Moa dulu, baru diteruskan berlayar menggunakan feri. Perjalanan feri ini selama 8 jam. Ferinya milik Pemda. Tapi tak masalah bagi Sang Menteri, justru para dirut dan para petinggi BUMN yang enggan menempuh jalur itu.

Khawatir dengan ganasnya ombak laut, dan berhitung lamanya perjalanan, Rini pun sempat dirayu. Agar tidak melewati perjalanan yang jauh itu, yaitu dari Ambon langsung ke Dili, Timor Leste. Kemudian dari Dili ke Pulau Liran menggunakan yacht cuma satu jam. Rini menolak rayuan itu.

“Saya orang Indonesia. Nggak mau kalau harus lewat teritori negara lain. Tapi kalau ada yang mau ikut cara itu, silakan,” kata Rini.

Adsense

Yang terjadi kemudian, sebagian para petinggi BUMN benar-benar lewat Dili, lalu naik yacht. Tapi apes. Kualat. Kapalnya karam. Para penumpang yacht dievakuasi menggunakan kapal karet.

Sampai di Pulau Liran, titik tujuan itu belum juga sampai. Dari pelabuhan feri, masih harus naik truk sepanjang hampir 100 km menuju tujuan terakhir. Dari pemberhentian truk, harus jalan. Jalan kaki menaiki ke bukit setinggi 30-an meter.

Baca juga : 9 Kepala Daerah Sumut Teken Komitmen Pencegahan Korupsi

Di puncak bukit itulah, Rini mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara 17 Agustusan. Beberapa tahun setelah itu, kunjungan Rini dan anak buahnya berbuah. Di Liran, sudah ada Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, dan akses internet dari Telkom ke sekolah-sekolah.

Kali lain, Rini berkunjung ke daerah selatan, Jawa Barat. Di Kebun Karet Mira Mare, Rini mengajak dirut-dirut BUMN jalan kaki. Menyusuri kebun karet berkilo-kilo meter di unit kerja PTPN VIII, lalu menyeberangi sungai yang dalamnya selutut, demi mencapai desa di pinggiran pantai. Konon, lokasi itu favorit para peselancar dan turis asing.

“Untuk ke sana, saya jalan. Jalan terus. Tapi jauh. Tapi ke mana teman-teman saya yang lain, kok gak ada,” katanya. Rini mengira, mungkin dirut-dirut BUMN itu sempat istirahat, kelelahan di jalan atau tertinggal karena jalannya lambat, sementara Rini jalannya cepat.

Belakangan, dari foto-foto, baru diketahui dari rombongan ada yang naik ojek. Nggak mau jalan kaki. Waktu naik sungai, nggak mau turun ke sungai. Tapi naik getek. Tapi apes lagi. Kualat lagi. Geteknya terbalik. Mereka basah kuyup.

Rini melakukan semua itu layaknya outbond saja. Ada pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai, supaya para pejabat mengenal dan tahu kesulitan rakyat. Lalu, berbuat untuk mereka.

Kenyataannya, hasilnya memang baik untuk BUMN, tidak hanya besar tapi berwajah kerakyatan. Banyak membantu masyarakat bawah. Di kawasan-kawasan wisata, kini banyak terbentuk Balkondes atau Balai Ekonomi Desa.

Baca juga : Kurangi Sampah Plastik, Pertamina Bersih-bersih Kintamani

Di Borobudur, misalnya. Desa-desa sekitar yang dulu sangat berantakan, kotor dan tidak tertata, ditertibkan. Masyarakatnya diberdayakan, dididik membuka homestay, membuat aktivitas dan atraksi turis yang kreatif, sekaligus diajari manajemen bisnis dan dilatih menghadapi wisatawan.

Sekarang, terbentuk 19 Balkondes, total 250 kamar homestay. Kondisinya, bersih bernuansa unik tradisional. Ide ini, jadi model dan ditiru di seluruh Indonesia. Akhirnya, ratusan Balkondes terbentuk, sebagai upaya “keroyokan” BUMN membangun dan menghidupkan ekonomi di desa-desa.

Rini mengubah wajah BUMN juga dengan cara lain lagi. Kalau dulu, pengangkatan dirut BUMN kebanyakan karena power. Rini bilang, “Ada beking, bekeng, apalah. Sekarang? Nggak bisa. Jadi dirut BUMN tak cukup hanya pintar otaknya, tapi hatinya juga bekerja. Dirut harus punya empati, bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Saya meyakini, pemimpin yang baik itu yang bisa menyatukan pikiran dan hatinya,” tutur Rini.

Tidak cukup pikiran dan hati, Bu. Tapi tangannya jaga harus ringan sampai ke rakyat. “Kaki juga” sahutnya. Dan, kaki tangan BUMN itu sampailah kepada rakyat, antara lain berbentuk sumbangan atau bantuan.

“Memberi itu tak sekadar seremoni. Mentang-mentang punya uang, asal ngasih saja. Saya bilang, banyaklah belajar dari peristiwa itu. Pakai mata dan telinga, lalu melangkah,” katanya.

Rini lalu mengutip quote terkenal, if you make it in New York, you can make it anywhere. Rini bilang, jika sukses memimpin BUMN, maka bisa sukses di mana saja.

Baca juga : Tito: Jangan Ada Lagi Cebong dan Kampret

Isi obrolan dengan Rini siang itu, seperti tumpah. Warna warni urusan perjalanan, pekerjaan, kehidupan keluarga hingga hal pribadi dibungkus dengan obrolan jenaka. Ada juga bagian serius, menyangkut sejarah dan filosofi hidup, sampai kenangan dan pesan-pesan dari almarhum ayahanda: “Setinggi apa pun ilmumu, jangan lupa akarmu itu Klaten. Jadi harus pulang, dan bantu masyarakat, karena masih banyak yang miskin".

Ayah Rini, Soemarno, seorang ekonom dan menjabat Gubernur Bank Indonesia di tahun 1960. Rini kecil tumbuh di Belanda, melanjutkan ke Amerika Serikat. Merintis karier di Citibank, berlanjut di Astra. Di tempat kerjanya itu, Rini ternyata sudah melahirkan program kerakyatan melalui Yayasan Dharma Bakti Astra.

Kebiasaan melahirkan anak kemanusiaan itu diteruskan lewat Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri. Sekarang dan sampai nanti. [MG/ID/NAN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense