RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia terbuka bagi turis dari semua negara, tak terkecuali dari China, kendati Covid-19 masih melanda.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi. Dia memprediksi, turis asal negeri Tirai Bambu akan berbondong-bondong wisata ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut) bulan depan.
“Saya melihat di awal Februari nanti akan berbondong-bondong ramai turis dari Tiongkok masuk ke Manado. Masuk ke Sulawesi Utara,” kata Jokowi di Bunaken, Sulut, kemarin.
Dia menyatakan, Sulut menjadi destinasi wisata favorit bagi turis asal China. Khususnya, Bunaken.
Sebetulnya, kawasan wisata Likupang, Sulut juga sudah dibuka untuk para wisatawan. Akan tetapi, kawasan tersebut masih ingin diperbaiki berbagai sarana dan prasarana infrastrukturnya.
Baca juga : Ini Sederet Fakta XBB.1.5 Yang Bikin Lonjakan Kasus Covid Di Sejumlah Negara
“Kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata juga kita berikan perhatian. Manado, Sulawesi Utara betul-betul jadi sebuah tujuan wisata prioritas,” terangnya.
Meski kebanjiran turis China, eks Wali Kota Solo ini meminta warga tak perlu khawatir dengan penularan Covid-19.
Menurutnya, pandemi Covid-19 dipastikan terkendali lantaran kekebalan atau imunitas kelompok warga Indonesia sudah baik.
“Imunitas kita ini sudah pada posisi kekebalan komunitas sudah baik. Di atas 98,5 persen,” jelas Jokowi.
Jokowi juga memastikan, para turis asal China yang ingin bepergian ke luar negeri sudah dicek kesehatannya oleh otoritas negara tersebut.
Baca juga : Resmikan Bendungan Di Sumbawa, Jokowi Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian
“Sehingga kita tidak perlu khawatir,” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Karena itu, Jokowi memastikan wisatawan yang masuk ke Indonesia tak perlu lagi melakukan isolasi terlebih dulu.
Meski begitu, Jokowi mengatakan, penerapan protokol kesehatan menjadi aspek terpenting di destinasi wisata Indonesia saat menerima turis mancanegara, termasuk dari China.
Sebelumnya, China dikabarkan tengah dilanda lonjakan infeksi Virus Corona.
Data melaporkan, Desember 2022 sampai pertengahan Januari 2023, terjadi 60 ribu kasus kematian akibat Covid-19.
Baca juga : Penanganan Covid-19 Mirip Final Piala Dunia
Otoritas China sejak 8 Januari 2023 membebaskan warganya ke luar negeri untuk berbagai tujuan.
Mulai tanggal tersebut, China juga membebaskan para pelaku perjalanan internasional dari kewajiban karantina setibanya di China.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelonggaran setelah hampir tiga tahun China menerapkan kebijakan nol kasus Covid-19 secara ketat, sehingga warga setempat tidak bisa leluasa bepergian ke luar negeri.
Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan anggota Uni Eropa menerapkan pembatasan kedatangan warga negara China. Sebab, China dinilai tidak transparan dalam melaporkan perkembangan terbaru Covid-19.
China menuduh negara-negara tersebut bertindak diskriminatif. China melancarkan aksi balasan terhadap Jepang dan Korsel dengan tidak memberikan visa kunjungan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.