Sebelumnya
“Kalau sudah mengalami masalah gizi harus diberikan makanan berprotein hewani. Makanannya boleh apa saja tapi yang penting ada protein hewani, bisa telur, ikan, atau daging,” tuturnya.
Menkes mengimbau orangtua yang ingin anak pintar dan sehat, di tahun pertama kehidupannya harus dipastikan tidak kekurangan gizi.
Apalagi, Presiden Jokowi menargetkan Indonesia Emas di 2045.
Baca juga : Hari Gizi Nasional, Nestlé Dukung Upaya Turunkan Stunting di Indonesia
“Artinya, kita menjadi negara maju. Nggak mungkin kalau orangnya nggak sehat dan pintar. Kalau nggak bisa pintar pasti gajinya kecil. Kalau gajinya kecil, pasti nggak bisa jadi negara maju,” ingat BGS.
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Kemenkes dan Anak Lovely Daisy menambahkan, upaya pencegahan stunting mesti dilakukan pada balita setelah masa kelahiran, terutama saat bayi berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan.
Salah satu tips yang dilakukan adalah tidak hanya dengan memberi ASI, tetapi juga Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Baca juga : Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Gerakkan Wirausaha Lokal
Daisy menilai, terjadi lonjakan stunting hingga 1,6 kali lipat, yakni 13,7 persen saat anak berusia 6-11 bulan dan 22,4 persen saat anak berusia 12-23 bulan.
“Di sini, yang penting adalah konsumsi makanannya harus diperhatikan, mencukupi kebutuhan untuk mendukung pertumbuhannya,” tuturnya.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah mengatakan, program penurunan stunting di Indonesia harus dilakukan pengawasan dan penegakan hukum (law enforcement) agar tidak disalahgunakan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.