BREAKING NEWS
 

Biden Jadi Presiden

Prabowo Pede Leluasa Masuk-Keluar Amerika

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Selasa, 10 November 2020 06:36 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kurang dari sebulan, sebelum Joe Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa menghirup udara Amerika Serikat. Kakinya bisa menginjak negeri Adidaya yang selama berpuluh-puluh tahun tak memberikan visa kepadanya. Apakah setelah Donald Trump terjungkal, Prabowo masih akan diperlakukan istimewa oleh Amerika atau Prabowo harus mulai lagi dari nol?

Kepemimpinan Joe Biden tentu akan jauh berbeda dengan Donald Trump. Background partainya saja beda. Trump dari Partai Republik, sedangkan Biden dari Partai Demokrat. Dua partai yang selama ini selalu memiliki gaya berlawanan.

Baca juga : Benny Susetyo Kecam Presiden Prancis: Kekerasan Tak Ada Kaitan Dengan Agama

Selama ini, presiden yang diusung Partai Republik di AS, tidak terlalu memikirkan soal kasus HAM. Berbeda dengan Presiden AS yang berasal dari Partai Demokrat. Masalah pelanggaran HAM, selalu jadi fokus dari presiden yang berasal dari Demokrat.

Biden yang berasal dari Demokrat, tentu juga akan melakukan ini.Prabowo selama berpuluh-puluh tahun, tidak bisa masuk ke negeri Adidaya itu. Permohonan visa yang diajukan eks Danjen Kopasus itu selalu ditolak. Alasan AS, Prabowo terlibat dalam sejumlah kasus HAM di tanah air. Barulah di akhir masa kepemimpinan Presiden Trump, keputusan itu dicabut.

Baca juga : Presiden PKS Kirim Surat Kecaman

Prabowo yang menjabat sebagai Menhan diundang langsung datang ke AS, sekitar bulan lalu. Apakah akan ada perubahan di masa Biden?

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai cara pandang pemerintah AS, terkait isu-isu HAM tidak akan sekaku dulu. Termasuk oleh Biden maupun Partai Demokrat.

Baca juga : Di Hadapan Presiden, Mentan Jelaskan Food Estate Humbang Hasundutan

Beberapa jenderal, sebutnya, memang pernah dipanggil ke pengadilan ketika tiba di Amerika lantaran dugaan pelanggaran HAM masa lalu. Antara lain Sintong Panjaitan tahun 1994 dan Johny Lu mintang tahun 2001.

Kondisi saat ini berbeda. Amerika, kata Hikmahanto, punya kepentingan besar terhadap Indonesia. Mereka terdesak, karena melawan hegemoni China yang kini semakin gencar melebarkan sayap, khususnya di Asia Pasifik. Ia berkeyakinan diplomasi pertahanan yang sudah dibangun Prabowo dengan Amerika di era Trump, tinggal dilanjutkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense