Dark/Light Mode

Protes Ke Presiden Prancis

Presiden PKS Kirim Surat Kecaman

Minggu, 1 November 2020 06:15 WIB
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. (Tengah). (Foto : Kompas.com)
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. (Tengah). (Foto : Kompas.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kedilan Sejahtera (PKS) secara resmi mengirimkan surat protes kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait pembiaran peredaran kartun Nabi Muhammad SAW.

PKS menganggap sikap tersebut telah menghina umat Islam dunia.

“Kami menentang narasi berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak menghormati Nabi kami, Muhammad SAW. Apa yang Anda sampaikan menunjukkan nihilnya penghormatan terhadap keberagaman, kesetaraan dan keadilan,” ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.

Di dalam surat resmi bernomor B-01/K/DPP-PKS/2020, Syaikhu menegaskan tidak terima dengan pernyataan Macron bahwa Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis hari ini di seluruh dunia.

Baca juga : Syarief Kecam Presiden Prancis Biarkan Penistaan Nabi

Baginya, pendapat itu dapat mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia. “Kami mengutuk keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama baik agama apapun, tidak terkecuali Islam,” tegasnya.

Tidak tanggung-tanggung, mantan Walikota Bekasi itu bahkan memberikan pernyataan berupa desakan agar Presiden Macron menarik ucapannya yang dianggap menyudutkan Islam.

Presiden Prancis itu juga diminta segera meminta maaf kepada umat Muslim seluruh dunia. “Kami percaya, kebebasan berekspresi harus dijunjung dan digunakan untuk saling percaya dan menghormati antar setiap agama dan kepercayaan,” katanya.

PKS menegaskan, partainya menolak praktik apapun yang menimbulkan kebencian, kekerasan, Islamofobia, ekstremisme, dan tindakan terorisme.

Baca juga : Mahfud MD: Presiden Prancis Krisis Pemahaman Soal Islam

Dia juga percaya bahwa Barat dan dunia Muslim dapat membangun dialog konstruktif dan membina hubungan perdamaian dan toleransi.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sorotan ketika mengamini aksi publik Prancis yang memproyeksikan kartun Nabi Muhammad SAW.

Konon, dua kota Prancis, Toulouse dan Montpelllier memproyeksikan karikatur Charlie Hebdo di gedung dewan. Sentimen beragama di Prancis kembali meruncing, ketika Macron berpidato pada 2 Oktober 2020.

Dia menyatakan pihaknya siap memerangi separatisme. Islam, digambarkan sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini.

Baca juga : Panggil Dubes Prancis, RI Kecam Presiden Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad

Dua pekan setelahnya, seorang guru di Prancis menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW, terbitan Charlie Hebdo, kemudian guru itu dipenggal pemuda Muslim asal Chechnya.

Karikatur ini pun memicu kemarahan Muslim se-dunia. Peristiwa ini semakin pelik ketika Presiden Turki Tayyip Erdogan mengritik keras dan mempertanyakan kesehatan mental Presiden Macron.

Bahkan sejumlah negara di Timur Tengah, hingga saat ini memboikot seluruh produk Prancis sebagai bentuk protes. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.