BREAKING NEWS
 

Poros Jakarta-Den Haag Beri Solusi Penanganan Banjir Di DKI

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 3 Desember 2021 14:15 WIB
Table-Top Discussion dengan tema Kolaborasi dalam Penataan Ruang yang Adaptif dan Inklusif untuk Pengelolaan Banjir di Kawasan Metropolitan Jakarta, Selasa (30/11). (Foto: KBRI Den Haag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Poros Jakarta-Den Haag ikut memikirkan penanganan banjir yang masih menjadi momok di DKI Jakarta. Hal tersebut dituangkan dalam Table-Top Discussion dengan tema “Kolaborasi dalam Penataan Ruang yang Adaptif dan Inklusif untuk Pengelolaan Banjir di Kawasan Metropolitan Jakarta”, Selasa (30/11).

Kegiatan ini terselenggara atas hasil kerja sama antara peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) ke-69 dengan KBRI Den Haag, Indonesian Diaspora Network the Netherlands (IDN-NL), dan anggota masyarakat diaspora Indonesia di Belanda.

Dalam paparannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor bahkan lintas negara dalam penanganan banjir. “Rintik hujan tak pernah bertanggung jawab atas banjir, karena banjir adalah tanggung jawab kita bersama," terangnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (3/12).

Baca juga : Menko Polhukam Ingin Optimalisasi Penanganan Perkara Berbasis Digital

Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menyampaikam presentasin bertajuk “Realizing an Adaptive Spatial Policy: Flood Management in Jakarta". Dalam presentasinya, dia membagikan berbagai inovasi dan teknologi terkait pengelolaan tata air di Belanda, sehingga memungkinkan pengendalian dan pengelolaan banjir dengan baik, meskipun secara geografis negara Belanda berada 6 meter di bawah permukaan laut pada titik terendahnya.

Adsense

Turut hadir dalam diskusi ini Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali. Dia menegaskan, pengendalian banjir di ibu kota memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan koheren. Penanganannya membutuhkan pembagian peran dan dukungan dari Pemerintah Pusat dan segenap Pemda di daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur, yang merupakan daerah penyangga Jakarta.

Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Policy Brief “Dealing with Greater Jakarta Floods in Times of Climate Change” yang telah diluncurkan pada 10 September 2021 di Belanda. Policy Brief dimaksud merupakan kelanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) antara akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari Indonesia dan Belanda pada Februari 2020. FGD diinisiasi TYK research & action consulting dan Liveable Cities IDN-NL.

Baca juga : Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Penanganan Covid-19

Oleh karenanya, kegiatan ini mendapat dukungan dan fasilitasi dari para inisiator policy brief dengan tema serupa yang terdiri dari perwakilan Indonesian Diaspora Network the Netherlands Taskforce Liveable Cities (IDN-LC), TYK research and action Consulting, Copernicus Institute of Sustainable Development Utrecht University, Radboud University, Universitas Katolik Parahyangan, dan Institut Pertanian Bogor.

Diskusi membahas beberapa tema turunan. Antara lain: Mewujudkan Kebijakan Penataan Ruang yang Adaptif untuk Pengelolaan Risiko Banjir di Jabodetabek-Punjur; Penanganan Banjir Kawasan Jakarta yang Inklusif dari Sudut Pandang Sosial, Lingkungan dan Ekonomi; dan Kolaborasi Multi-Stakeholder untuk Integrasi Manajemen Risiko Banjir dan Penataan Ruang di Kawasan Metropolitan Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri hampir 200 orang peserta yang terdiri atas para pakar tata air, pembangunan, dan lingkungan dari Belanda dan Indonesia, para pengambil keputusan dari berbagai instansi nasional di Indonesia, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pemprov DKI Jakarta, serta kalangan umum. Diskusi ini diharapkan mampu mendorong pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman antara kedua negara, serta pembentukan wadah kerja sama kedua negara, dalam upaya mewujudkan kebijakan tata ruang yang adaptif dan terintegrasi untuk pengelolaan banjir di kawasan metropolitan Jakarta.

Baca juga : Jokowi Resmikan Bendungan Dan Tanam Padi Di Jatim

Diskusi ini selanjutnya menghasilkan sebuah kesepahaman antar pihak yang termuat dalam: “The Next Step: Bringing Indonesian and Dutch ideas together on Jakarta floods, spatial plans, inclusiveness and climate”. Kesepahaman ini berisi beberapa peluang kerja sama bilateral dalam rangka penanganan banjir, yang diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan untuk mengembangkan serta melanjutkan hubungan kedua negara yang terjalin dengan baik dalam bidang tata air. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense