Sebelumnya
Dino menuturkan, serangan Rusia ke Ukraina adalah salah satu agresi militer satu negara berdaulat terhadap wilayah dan kedaulatan negara lain. Ini melanggar hukum internasional, melanggar hukum PBB, dan juga bertentangan dengan semangat Dasa Sila Bandung.
“Ingat, ketika Amerika Serikat (AS) melakukan invasi militer ke Irak tahun 2003, Indonesia dengan tegas menolak aksi militer tersebut. Walaupun Indonesia adalah sahabat AS," ucap Dino.
Baca juga : Indonesia Hebat, Dipercaya Bangun Hub Vaksin Corona
Masalah etnis Rusia di Ukraina, seharusnya juga tidak menggoyahkan posisi Indonesia. Apalagi, sepanjang sejarah diplomasi, Indonesia selalu sangat peka terhadap masalah separatisme di dalam negeri. Juga tidak pernah mendukung separatisme di luar negeri.
“Indonesia tidak bisa mendukung perpecahan Ukraina. Apalagi, dalam situasi tekanan militer dari luar. Karena kalau gelombang separatisme etnis ini kemudian juga terjadi di berbagai negara lain, maka dunia akan kacau-balau. Perang akan berkobar. Guncangan terjadi di mana-mana,” terang Dino.
Baca juga : Rusia-Ukraina Perang, Indonesia Jangan Lengah Awasi Laut Natuna Utara
Mantan Duta Besar RI untuk AS ini memprediksi, konflik Ukraina akan semakin memburuk. Serta akan semakin berdampak jauh dan terus berkepanjangan.
“Hubungan baik dengan Rusia, jangan membuat Indonesia sungkan menyatakan apa yang benar, dan apa yang salah. Apa pun risikonya," tandas Dino. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.