RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengajak dunia kompak memulihkan rantai pasok pangan secara global.
Hal itu disampaikannya yang memimpin Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security bersama dengan Menlu Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan Senegal. Konferensi itu diselenggarakan di bawah Presidensi G7 Jerman, dan berlangsung hybrid, Jumat (24/6).
“Di waktu yang sulit ini, dunia tidak punya pilihan lain selain bersatu untuk memulihkan ketahanan pangan global,” kata Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Minggu (26/6).
Baca juga : Puan Ajak Giatkan Tanam Umbi-umbian Demi Atasi Krisis Pangan
Retno menegaskan, perang selalu menjadi tragedi kemanusiaan dan dampaknya tidak terbatas pada satu wilayah saja. Dikatakan mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu, perang yang saat ini terjadi telah menghancurkan sistem pangan global yang sebelumnya sudah dilemahkan pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Menlu Retno, selanjutnya, menyampaikan hal yang penting dilakukan dalam jangka pendek, terkait kondisi tersebut.
“Perang ini harus segera dihentikan, dan seluruh pihak harus berkontribusi pada tujuan ini," tegasnya, merujuk perang Rusia Ukraina.
Baca juga : Siti Nurbaya Dikukuhkan Jadi Profesor Kehormatan Unibraw
"Perlu diamankan sebuah grain corridor dari Ukraina, dan dibukanya ekspor pangan dan pupuk dari Rusia. Seluruh negara harus menahan diri dari tindakan yang semakin memperburuk krisis pangan ini" jelas Retno.
Lebih lanjut Retno menjelaskan, dunia perlu berkolaborasi melakukan 3 hal. Yaitu: Mendorong investasi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian; Mendiversifikasi produksi dan impor pangan; dan Mendorong perdagangan produk pertanian yang non-diskriminatif.
Di akhir pernyataannya, Retno menyatakan pentingnya berpacu dengan waktu dan dunia harus bertindak sekarang juga.
Baca juga : Gelar RUPST, Bukalapak Umumkan Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPO
Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security merupakan pertemuan yang dihadiri Menteri Luar Negeri, Menteri Pertanian, dan Menteri Pembangunan dari berbagai negara G7, negara anggota Champions of Global Crisis and Response Group dan sejumlah negara donor, serta perwakilan Organisasi Internasional.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.