BREAKING NEWS
 

Soal Janji Beli Produk Pertanian AS

Trump Tuding China Curang...

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Sabtu, 13 Juli 2019 09:11 WIB
Donald Trump (kiri) bersama Xi Jinping. (Foto : Reuters/ Saul Loeb).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Presiden menuding China melanggar janji untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika. Dia merasa China telah mengecewakan.

Berdasarkan data statistik penjualan Departemen Pertanian, belanja masih sedikit. Padahal Trump terakhir bertemu Presiden China Xi Jinping di KTT G20, Osaka, Jepang, 29 Juni lalu. Keduanya sepakat untuk meredakan perang dagang dengan menyeimbangkan neraca perdagangan.
 
“Mereka belum membeli produk pertanian dari petani besar kita yang mereka katakan akan (dilakukan),” kata Trump di Twitter pada Kamis . “Semoga mereka akan segera memulainya,” lanjutnya sebagaimana dikutip AFP, kemarin. 

Departemen Pertanian AS mencatat China hanya membeli 127.800 ton kacang kedelai dari AS pekan lalu. Angka ini 79 persen jauh lebih sedikit dari pembelian pekan
sebelumnya.

Baca juga : IG Penting untuk Lindungi Produk Pertanian Khas Indonesia 

China juga hanya membeli 76 ton daging babi. Pembelian yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pembelian pada Juni sebanyak 10.400 ton.

“Meksiko sukses di Perbatasan (progres negosiasi dagang), tetapi China mengecewakan kami karena mereka belum membeli produk pertanian dari petani besar AS yang mereka janjikan. Mudah-mudahan mereka akan segera mulai!” cuit Trump dalam akun Twitternya. 

Adsense

Dilansir South China Morning Post dan Bloomberg, kemarin, Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, AS mengharapkan China mulai membeli hasil pertanian AS. Ini adalah bagian dari ‘gencatan senjata’ perang dagang. Gencatan itu menangguhkan rencana AS untuk mengenakan tarif tambahan senilai 300 miliar dolar AS pada barang-barang China. 

Baca juga : El Real Klub Paling Tajir Sejagat

AS-China memang tengah larut dalam perang dagang setahun belakangan. AS ingin Beijing membeli lebih banyak produk mereka, dan untuk mempersempit defisit perdagangan Amerika dengan China, di mana mencapai rekor minus 381 miliar dolar AS (Rp 5.362 triliun) pada 2018.

Sebelumnya pada Kamis (11/7), Juru Bicara Departemen Perdagangan China Gao Feng mengatakan perdagangan pertanian adalah “isu penting yang perlu dibicarakan kedua belah pihak”.

Tapi ia tidak mengkonfirmasi apakah China setuju untuk membeli produk-produk pertanian Amerika sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai di Osaka. Dalam salinan pertemuan Trump-Jinping yang diterbitkan Kantor Berita Xinhua, hanya disebutkan bahwa Trump mengatakan ia berharap China dapat meningkatkan impor dari AS, sementara tidak ada tanggapan baik dari Jinping maupun tim China.

Baca juga : Redakan Perang Dagang Dengan China, Trump Mau Cetak Sejarah

Hu Xijin, pemimpin redaksi surat kabar Global Times pada Kamis malam (11/7) menuliskan dalam Twitter bahwa hal yang dicapai dalam pertemuan di Osaka bukanlah komitmen sepihak.


“Pencapaian di KTT Osaka adalah konsensus China-AS, bukan komitmen sepihak yang dibuat China untuk AS. Semoga AS akan segera mencabut semua sanksi atas Huawei dan menghormati prinsip kesetaraan,” tulis Hu, seperti dilansir dari Bloomberg.

Bulan lalu, mantan diplomat China, Zhao Weiping, mengatakan kepada wartawan di New York bahwa AS meminta “kami membeli lebih banyak daripada yang bisa kami beli,”. Dia menyebut AS harus melihat kenyataan di lapangan. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense