BREAKING NEWS
 

Angka Kelahiran Terus Merosot, Jepang Dorong Pasangan Muda Punya Anak

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Senin, 7 Oktober 2019 15:27 WIB
Deretan bayi di rumah sakit bersalin di Jepang. (Foto Nikkei Review)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka kelahiran bayi di Jepang terus merosot. Lebih cepat dari perkiraan awal. Angka kelahiran pada Januari-Juli turun 5,9 persen. Diperkirakan hanya ada 518.590 kelahiran. Ini adalah angka terendah selama 30 tahun terakhir.

Penurunan drastis ini mendorong Pemerintah Jepang untuk memprioritaskan kebijakan untuk keluarga muda demi menghentikan perlambatan pertumbuhan populasi.

Kementerian Kesehatan Jepang mencatat sudah empat kali penurunan angka kelahiran selama empat tahun belakangan. Dan periode Januari-Juli 2019 merupakan penurunan paling tajam.

Baca juga : KBRI Paris Terus Gencarkan Pesona Warisan Budaya Indonesia

Sebelumnya, di periode sama pada 2018, Kemenkes Jepang hanya mencatat 2 persen penurunan angka kelahiran. Kini jepang akan melewati angka kelahiran di bawah 900 ribu bayi pertahun. Sebelumnya, batas bawah Jepang adalah 1 juta bayi pada 2016.

"Ini karena trend generasi baby boomer sudah hilang," ujar Takumi Fujinami dari Japan Research Institute dikutip Nikkei Review. Mereka yang lahir antara 1971-1974, yang disebut generasi baby boomer, sudah berusia 45 tahun ke atas. Mereka sudah tidak mungkin lagi melahirkan keturunan.

Adsense

Sementara generasi muda Jepang dikenal enggan memiliki momongan jika kehidupan mereka belum mapan. Angka kelahiran bayi periode Januari-Juli sudah termasuk bayi warga negara asing yang lahir di Jepang dan bayi warga negara Jepang yang lahir di luar negeri. Jika angka ini dimasukkan ke dalam jumlah resmi yang dikeluarkan pemerintah jepang, total kelahiran hanya mencapai 918 ribu bayi pada 2018.

Baca juga : Mendes Dorong Nias Kembangkan Wisata Desa

Sedangkan pada 2019 Pemerintah Jepang memasukkan angka bayi WNA yang lahir di Jepang, angka yang didapat tetap di bawah 900 ribu bayi. Angka populasi wanita yang masih bisa memiliki anak di Jepang terus menurun.

Data yang dikumpulkan pada Oktober 2018, menunjukkan 9,07 juta wanita di Jepang berusia 40 tahunan. Angka ini sangat besar dibandingkan dengan mereka yang berusia 30an yang berjumlah 6,96 juta. Wanita yang berusia 20 tahunan berjumlah 5,78 juta saja. Tingkat kesuburan Jepang - angka rata-rata jumlah anak yang lahir persatu wanita - juga menurun. Pada 2018 menjadi 1,42.

Pemerintah Jepang sudah berusaha mendorong angka ini dengan membangun pusat penitipan dan bermain anak dekat pusat perkantoran. Langkah ini diambil untuk mendorong para ibu untuk tidak perlu was-was mengenai anak mereka selagi mereka bekerja. Pemerintah Negeri Sakura bahkan memberikan cuti melahirkan bagi ayah dan ibu untuk mendorong angka kelahiran. Sayang, upaya ini masih beelum membuahkan hasil.

Baca juga : Cegah Truk Overload, Dirjen Hubdat Dorong BPJT dan Jasa Marga Pasang Timbangan di Pintu Tol

Menurunnya angka kelahiran di Jepang mengancam keberlangsungan program jaminan sosial seperti layanan kesehatan, uang pensiun dan layanan rumah panti jompo. Pasalnya, terus terjadi penurunan populasi produktif yang menyisihkan sebagian uang pajak mereka untuk membiayai layanan ini. Jika populasi produktif Jepang terus menipis, tidak ada lagi pemasukan untuk membiayai layanan sosial ini. 

Pekerja kantoran Jepang biasanya bekerja di kantor mereka sampai pensiun. Mengambil cuti melahirkan dianggap mengganggu rutinitas pekerjaan mereka. Inilah yang membuat wanita Jepang enggan memiliki anak, terlebih lagi jika mereka tengah berada di posisi pekerjaan yang mumpuni. Upaya mengajak para suami untuk mendampingi istri mengurus bayi pun nampaknya belum memberikan dampak positif pada angka kelahiran bayi di Jepang.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense