BREAKING NEWS
 

Luar Biasa Padat, Antrean Remdesivir Di India Bisa Bikin Klaster Baru

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 16 Mei 2021 13:13 WIB
Padatnya antrean Remdesivir di Stadion Jawaharlal Nehru, Chennai pada Sabtu (15/5), rawan memicu klaster baru. (Foto: K Danel/India Today)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan warga India berdesakan antre tanpa jaga jarak, demi membeli obat antivirus dalam bentuk injeksi, Remdesivir di Stadion Jawaharlal Nehru, Chennai, Sabtu (16/5).

Salah satu yang ikut antre dalam penjualan perdana Remdesivir di stadion tersebut adalah Sandeep Raj, yang  telah susah payah mencari Remdesivir dalam 10 hari terakhir.

Pria berusia 30 tahun yang baru saja ditinggal wafat ayahnya karena Covid pada Sabtu (16/5), langsung bergegas mencari Remdesivir untuk sang ibu, yang kini sedang berjuang menghadapi Corona. Dokter memang telah meresepkan 6 injeksi Remdesivir untuk ibunya.

Baca juga : Kapolri: Tanpa Penyekatan Mudik, Kasus Covid-19 Bisa Naik 30 Kali Lipat

"Ayah saya sudah meninggal. Jenazahnya masih ada di rumah. Saya datang ke sini, membeli Remdesivir untuk ibu saya. Saya sudah kewalahan mencarinya selama 10 hari ini. Saya memang punya token, di sini banyak juga yang punya. Sulit membedakan, mana yang sudah punya token, dan mana yang belum. Saya betul-betul tak tahu, harus berbuat apa. Ini sungguh situasi yang sulit," ungkap Sandeep seperti India Today, Sabtu (15/5).

"Saya punya uang dan dokumen yang dipersyaratkan. Tapi, tetap belum bisa dapat obatnya," keluhnya.

Antrean Panjang

Baca juga : 44 Kasus Positif Covid Di Banyumas Terdeteksi Dari Klaster Tarawih

Seperti halnya Sandeep, Muthamizh Azhagan juga datang ke Stadion Jawaharlal Nehru demi Remdesivir. Dia bahkan mengaku sudah datang sejak pukul 1 dini hari.

Sama seperti Sandeep, Muthamizh pun sudah punya token berobat. Namun, ia tak bisa segera mendapatkan Remdesivir, karena peminat obat tersebut luar biasa banyak.

"Ayah, ibu, dan saudara laki-laki saya positif Covid. Ayah dan saudara laki-laki saya perlu Remdesivir segera. Ibu saya saat ini sudah cuci darah, dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah,"kata Muthamizh, yang datang dari Tambaram, yang berjarak 30 km dari Chennai.

Adsense

Baca juga : Top, Industri Mamin Bikin Kinerja Ekspor Kinclong...

Ia meminta pemerintah India, untuk mengatur distribusi Remdesivir dengan lebih baik lagi, agar rakyat yang butuh bisa segera mendapatkan.

Apalagi, antrean yang begitu padat, sangat rentan memicu penularan Covid dan memunculkan klaster baru. Sama sekali tak ada protokol kesehatan. 

"Saya memang negatif Covid. Tapi, lihatlah situasi saat ini. Yang tidak kena Covid, bisa jadi positif dalam situasi seperti ini. Kalau begini terus, pandemi tak akan pernah berakhir," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense