RM.id Rakyat Merdeka - Direktorat Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Kick Off Meeting (KOM) Forest Programme IV (FP IV): Mamasa Watershed, Sulawesi.
Acara ini diselenggarakan melalui luring (in person) yang dilaksanakan di Bogor dan Makassar serta daring pada Selasa dan Rabu tanggal 30 dan 31 Maret 2021 dari Bogor.
FP IV terselenggara atas kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Federal Jerman dan Pemerintah Republik Indonesia, merupakan program berbasis kehutanan dalam rangka dukungan pembiayaan Jerman melalui KfW, Bank pembangunan milik Negara Jerman.
Baca juga : IPDN Gelar Diskusi Dies Natalis Pake Prokes Ketat
Program ini melengkapi program Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru II yang di dukung KfW dengan pelaksana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertujuan untuk mempromosikan sumber daya energi yang terbarukan dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal PDASHL, Helmi Basalamah, saat membuka acara mengatakan, Kick Off Meeting ini adalah sebagai penanda awal penyelenggaraan Forest Programme IV – DAS Mamasa.
Helmi menerangkan hasil Feasibility Study Forest Programme IV oleh Konsultan yang ditunjuk KfW Jerman pada tahun 2015, menunjukkan bahwa DAS Mamasa merupakan daerah tangkapan air pada outlet Proyek Bakaru yang perlu dipulihkan. Sehingga kedua negara sepakat untuk melaksanakan program pemulihan DAS Mamasa termasuk wilayah Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD).
Baca juga : BSSN Kumpulkan 5.600 Sampel Malware Yang Dijaring Melalui Program IHP
Lebih lanjut Helmi menjelaskan, pelaksanaan proyek ini berlangsung selama tujuh tahun yaitu dari tahun 2020-2027 dan Direktorat KPHL ditunjuk sebagai Programme Executing Agency FP IV.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari PEA dibantu oleh National Project Management Unit (NPMU) dan Project Implementation Unit (PIU), serta menugaskan konsultan pelaksana GFA Consulting Group yang bekerjasama dengan Kemitraan.
Konsultan pelaksana bertugas untuk mendampingi para PIU, yaitu Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang Saddang dan BPDASHL Lariang Mamasa, serta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BBKSDAE) Sulawesi Selatan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.