BREAKING NEWS
 

Tantangan Global Umat Masa Depan (24)

Memaralelkan Bahasa Agama Dan Bahasa Negara

Rabu, 22 Juni 2022 06:39 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok radikal bukan hanya dari kelompok agama dengan isu ideologi agama yang diusungnya, tetapi radika­lisme juga muncul dari kelompok lain seperti kelompok yang merepresentasikan diri dengan etnik atau komunitas tertentu. Tidak terkecuali di ataranya kelompok yang mer­atasnamakan diri dengan kelas buruh atau kaum tertindas lainnya. Radikalisme agama bisa melahirkan terorisme dan radikalisme bisa melahirkan separatisme, yang bermuara kepada bubarnya NKRI.

Baca juga : Ketika Negara Sekuler Sulit Mengingkari Keberadaan Agama

Di dalam menghadapi kelompok-kelompok radikal, idealnya pemerintah (umara’) dan tokoh agama (’ulama`) memiliki bahasa yang sama di dalam me­nyelesaikan persoalan kelompok radikal tersebut. Selama ini masih ada sekelompok pemikir bangsa kita yang mencoba memberi angin kepada mereka dengan berbagai alasan yang kelihatannya logis tetapi sesungguhnya tidak realistis.

Baca juga : Menjemput Kelas Menengah Santri

Tidak sepantasnya bahasa agama atau bahasa negara di­gunakan untuk lebih memanaskan sistuasi. Bahasa negara jangan digunakan untuk menghakimi bahasa agama dan se­baliknya jangan menggunakan bahasa agama untuk mengha­kimi bahasa negara. Bahasa agama diperlukan kesejukannya untuk mendinginkan ketegangan situasi, dan bahasa negara diperlukan untuk menegaskan adanya kepastian hukum guna menuntaskan persoalan sampai kep akar-akarnya. Tidak jarang terjadi bahasa agama diperhadap-hadapkan dengan bahasa negara oleh kelompok radikal.

Adsense

Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan

Radikalisme sesungguhnya tidak lain adalah faham yang mempunyai keyakinan ideologi tinggi dan fanatik serta se­lalu berjuang untuk menggantikan tatanan nilai atau status quo yang sudah mapan dan atau sistem yang sedang ber­langsung. Mereka berusaha untuk mengganti dengan tatanan nilai tersebut dengan tatanan nilai baru sesuai dengan apa yang diyakininya sebagai tatanan nilai benar. Radikalisme merupakan suatu kompleksitas nilai yang tidak berdiri sendiri melainkan ikut ditentukan berbagai faktor; termasuk faktor ekonomi, politik, dan pemahaman ajaran agama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense