BREAKING NEWS
 

Menghemat Politik Identitas (38)

Menyikapi Komunitas LGBT (1)

Kamis, 22 September 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Kelompok agama, bukan hanya dari agama Islam, tetapi juga dari kelompok agama lain, terutama yang yang ter­gabung di dalam Abrahamic Religion (Yahudi, Nasrani, dan Islam), pada umumnya mereka melihat komunitas LGBT melanggar kodrat alam kemanusiaan yang secara normal hanya memiliki dua atribut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Baca juga : Menghargai Kepemimpinan Perempuan (2)

Pendapat lain ada yang lebih meoderat. Mereka memilah keberadaan LGBT sesuai dengan faktor dan kecenderungan yang memotivasi mereka memilih kecenderungan LGBT. Jika yang memotivasi mereka memilih menjadi komunitas LGBT karena faktor eksternal (non-kodrati), misalnya kar­ena faktor trendy, yang terkait dengan motifasi ekonomi dan popularitas, maka itu yang ditolak oleh mereka.

Baca juga : Menghargai Kepemimpinan Perempuan (1)

Sedemikian kompleksnya persoalan LGBT maka pemer­intah mau-tidak mau harus amat hati-hati mengambil sikap. Pemerintah lebih mudah menyerahkan persoalan ini kepada tokoh agama jika yang muncul problem keagamaannya, dan diserahkan kepada tokoh adat/budaya menyelesaikannya jika masalahnya berkaitan dengan adat istiadat atau kearifan local setempat.

Baca juga : Menolak Nepotisme

Keberadaan komunitas LGBT umumnya bukan merupa­kan kehendak orisinal mereka tetapi dipengaruhi banyak faktor. Di antaranya ialah penyimpangan genetik yang terjadi pada dirinya semenjak lahir. (Penjelasan hal ini akan dibahas dalam artikel mendatang). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense