BREAKING NEWS
 

Sekjen PBNU: Pandemi Covid-19 Percepat Penurunan Kualitas Demokrasi

Reporter : BHAYU AJI PRIHARTANTO
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Kamis, 2 Desember 2021 19:32 WIB
Diskusi bertajuk Menuju Bali Democracy Forum: Demokrasi di Era Pandemi: Menjawab Tantangan Dari Setiap Negeri, di Jakarta, Kamis (2/12).

 Sebelumnya 
Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Ansor itu menambahkan, di sejumlah negara lain, tekanan ekonomi berujung pada penggulingan pemerintah. Di sejumlah negara, ada kudeta yang antara lain dipicu alasan itu.

Ia juga menyebut, demokrasi memang harus ditumbuhkan dari dalam negeri. Sebab, pemaksaan dengan alasan mendorong demokratisasi adalah pelanggaran.

"Ada negara-negara yang mengintervensi negara lain dengan alasan mendorong demokrasi. Tindakan itu melanggar demokrasi," tandasnya.

Baca juga : Menkeu: Pandemi Percepat Inklusi Keuangan

Sementara Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah yang turut hadir dalam diskusi mengatakan, pandemi memberi kesempatan kepada negara demokrasi untuk mencari model keseimbangan baru.

Sebab, ada kebutuhan pengendalian pandemi dan di sisi lain ada kebutuhan tetap menjaga hak-hak warga. Pada negara-negara demokrasi, percobaan mencari keseimbangan itu dimungkinkan karena pemerintah dan masyarakat madani bisa bebas menyatakan pendapatnya.

Diskusi-diskusi itu menjadi salah satu cara mencari keseimbangan baru di tengah pandemi. Namun, kondisi itu sulit diharapkan pada negara-negara otoriter.

Baca juga : Kemenhub Harap Bandara Ngloram Percepat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Lewat Bali Democracy Forum (BDF), Indonesia ingin menyediakan ajang bagi masing-masing negara berbagi pengalamannya dalam mengelola pandemi dan demokrasi. "Demokrasi tidak monolitik, amat berwarna," tandasnya.

Ia menyebut, BDF sejak awal tidak dirancang sebagai ajang mencari format terbaik demokrasi. BDF dirancang menjadi forum berbagi untuk negara yang sedang mempraktikkan atau masih berminat pada demokrasi.

Sebab, proses demokratisasi tidak selamanya mulus. Di Timur Tengah dan Afrika Utara, demokratisasi yang dikenal sebagai Arab Spring tidak sepenuhnya menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. "Kondisi itu (justru) bisa memicu penurunan kepercayaan warga pada demokrasi," tandasnya. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense