BREAKING NEWS
 

Bukan Kontroversial, Yudian Sejatinya Pemikir Islam

Reporter : BAMBANG TRISMAWAN
Editor : ADITYA NUGROHO
Kamis, 16 Desember 2021 16:47 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar bedah buku "Pembaruan Islam Yudian Wahyudi: Komparasi dengan Hasbi Ash Shiddieqy, Hazairin, Nurcholish Madjid dan Quraish Shihab" pada Rabu (15/12).

Bertajuk "Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Festival Ide Kebangsaan" bedah buku diisi oleh Yudian selaku Kepala BPIP, Agus Moh. Najib selaku Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, dan Khoirul Anam selaku editor buku.

Baca juga : Indonesia Vs Laos 5-1, Garuda Makin Perkasa!

Secara garis besar, buku ini mengkomparasikan pemikiran Yudian dengan empat pemikir kontemporer bidang filsafat dan hukum Islam. Yudian menggagas pembaruan hukum Islam lantaran kegelisahan terhadap maraknya ide pemberlakuan hukum Islam yang terkesan kaku. 

Adsense

Ketika dikerucutkan, setidaknya terdapat dua konsep gagasan pembaruan hukum Islam yang dapat disarikan dari pemikirannya. Pertama, mengisi hukum yang diterapkan di Indonesia dengan nilai-nilai Islam substantif. Kedua, mengkolaborasikan hukum Islam dengan nilai-nilai keindonesiaan.

Baca juga : Andika Layak Naik Kelas

Menurut Najib, Yudian memiliki sanad keilmuan kombinasi antara Barat dan Timur. "Bidang keahlian Prof. Yudian sangat luas mulai dari politik, filsafat, hukum, pendidikan, dan Islam," ujar Najib. 

Senada dengan Najib, Anam bilang salah satu faktor yang menyebabkan peradaban umat Islam mundur adalah karena meninggalkan experimental sciences. "Kita beragama, menurut Prof. Yudian, hanya mengambil dari quraniyah saja dan melupakan bagian pentingnya terutama ilmu alam dan non alam," kata Anam. 

Baca juga : WSBK Sukses, Kadin Indonesia Genjot Pembangunan Sarana Medis Lombok Tengah

Sementara itu, Phil Sahiron memuji sosok Yudian. Sekilas kontroversial, namun sejatinya mujtahid alias pemikir Islam kontemporer. Anam yang juga ikut menyumbang tulisan dalam buku ini bahkan menyebut Yudian sebagai "Sunan NKRI". Alasannya, Yudian telah mendirikan dua yayasan dengan menyematkan label "Sunan". Yakni Yayasan Nawesea yang memiliki TKIT, SDIT dan SMP Sunan Averroes. Lalu, Yayasan Tarekat Sunan Anbia. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense