BREAKING NEWS
 

Biaya Karantina Tembus Rp 19 Juta

Saran Nih, Pake Subsidi Silang Aja

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : ABDUL SHOMAD
Rabu, 22 Desember 2021 06:25 WIB
Suasana penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (20/12/2021). (Foto: istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Permasalahan terkait kebijakan karantina masih terus bergulir. Setelah dinilai menguntungkan pejabat, kini biaya karantina disorot netizen.

Viral video yang menunjukkan penumpukan di ruang tunggu bagasi Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Dalam video tersebut, seorang wanita mengungkap biaya karantina mencapai Rp 19 juta per orang.

“Mau di hotel, satu orangnya Rp 19 juta. Kalau 22 orang berapa duit (harganya), bisa ratusan juta, mending kita menderita kaya pepes, orang pada tidur sambil berdiri,” kata seorang wanita dalam video tersebut.

Menurut wanita itu, kebijakan tersebut sangat memberatkan rakyat kecil. Khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru pulang ke Indonesia.

Baca juga : Pria India Pura-pura Nikahi Adik Demi Subsidi

Dia menjelaskan, di antara mereka yang berstatus turis hanya sebagian kecil, terbesarnya justru TKW.

“Kita punya hak atas Wisma Atlet juga. Banyak calo-calo yang membujuk kita supaya di hotel, benar-benar mafianya luar biasa,” sambung perempuan tersebut.

Menanggapi video tersebut, Komandan Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta Letkol Agus Listiyono menjelaskan, biaya karantina sebesar Rp 19 juta untuk menyewa hotel bintang lima.

Kata dia, para pengunjung yang ingin karantina disarankan untuk menggunakan hotel bintang dua.

Baca juga : Sambangi Tanah Toraja, Jerry Sambuaga Salurkan 500 Paket Bingkisan Natal

Selain itu, harga hotel untuk tempat karantina umumnya adalah paket selama 10 hari menjalani karantina. Harga paket yang dimaksud sudah termasuk biaya sewa hotel, fasilitas tes Swab PCR yang ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes), biaya keamanan, hingga biaya akomodasi transport penumpang itu sendiri.

“Kalau dibilang hotel mahal Rp 19 juta, ya kamu jangan (menanyakan) yang bintang lima. Karena sekarang ada hotel bintang dua dan harganya itu pun paket selama 10 hari, bukan per hari,” ujar Letkol Agus, Senin (20/12).

Agus mengungkapkan, tidak semua pengunjung diizinkan menjalani karantina di Wisma Atlet. Hanya tiga kriteria yang diizinkan menjalani karantina di Wisma Atlet.

Yakni pegawai migran Indonesia seperti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan TKW. Lalu para pelajar Indonesia yang baru saja tiba usai menjalani pendidikan di luar negeri yang dibiayai pemerintah. Terakhir, Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki surat tugas bekerja di luar negeri.

Baca juga : Polisi Kejar Pelaku Lain Pembunuhan Jurkani, Penggugat Tambang Ilegal Di Kalsel

Agus mengatakan, para pengunjung yang baru saja tiba di Bandara Soetta terlebih dahulu akan menjalani verifikasi pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Di situ akan jelas terlihat, mana yang karantina di wisma, mana yang hotel. Para turis ya sebetulnya mau tidak mau harus menjalaninya di hotel,” katanya.

Adsense

Dia pun mengimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan aktivitas perjalanan ke luar negeri. Terlebih menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense