BREAKING NEWS
 

Wadas Masih Membara

Ganjar Sudah Minta Maaf, Tapi Yang Marah Masih Ada

Reporter & Editor :
SAIFUL BAHRI
Kamis, 10 Februari 2022 05:58 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu warga Desa Wadas (Foto : Humas Jateng)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Ahmad Luthfi menyebut, sebenarnya tidak ada upaya penangkapan, hanya upaya pengamanan agar tidak terjadi kericuhan antara warga yang pro dan kontra pengukuran lahan. “Bukan ditangkap ya, kita mengamankan,” cetus Luthfi.

Meskipun Ganjar sudah minta maaf dan masyarakat yang ditangkap sudah dibebaskan, protes terkait insiden yang terjadi di Wadas masih terus mengalir.

Sekretaris umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, abdul Mu’ti berharap ketegangan antara polisi dan rakyat di Wadas tidak terulang lagi. Harus dihadapi dengan kepala dingin. Jangan saling mengedepankan ego sektoral.

Baca juga : Mahathir: Sekarang, Saya Sudah Bisa Jalan

“Sebaiknya semua pihak bermusyawarah mencari penyelesaian yang terbaik. aparatur keamanan dan aparatur pemerintah hendaknya menempuh cara­cara persuasif. Masyarakat jangan ter pancing oleh berita­berita provokatif yang belum tentu sesuai dengan keadaan di lapangan,” harap Mu’ti.

Wakil Ketua MPR, Arsul Sani menyayangkan kekerasan yang dilakukan aparat negara terhadap warga sipil di Wadas. Harusnya, pengawalan dan pengawasan oleh pemerintah dalam pembangunan bukan dengan cara pengerahan aparat keamanan.

Melainkan mengedepankan pendekatan-­pendekatan informal dengan masyarakat. “Apalagi Polri sekarang mengedepankan pendekatan keadilan restoratif, maka penindakan aparatur dan upaya paksa mestinya dihindarkan,” tekan arsul.

Baca juga : Daerah Diminta Siapkan RS, Obat, Hingga Oksigen

Senada dengan DPR. Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh prihatin atas terjadinya insiden antara aparat penegak hukum dan warga Wadas. apalagi, polemik itu sudah terjadi selama 4 tahun proyek Bendungan Bener dicanangkan pemerintah.

“Sudah empat tahun belum ada titik temu. Masih ada yang menolak. Maka yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan peran Forkopimda di kabupaten maupun di provinsi selama ini?” heran politisi PAN itu.

Selain itu, legislator asal Kalimantan Selatan ini juga menyoroti terjadinya kekerasan polisi terhadap warga yang semestinya dihindari. Seharusnya aparat penegak hukum mengedepankan pendekatan dialog dengan warga, bukan dengan cara yang sewenang­wenang.

Baca juga : Kasus Covid-19 Memang Tinggi, Tapi Yang Dirawat Di RS Rendah

“Harapan saya, aparat kepolisian Polres Purworejo tetap mengedepankan-pendekatan dialogis dengan warga bukan dengan cara arogan,” tukas dia. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense