Sebelumnya
Handoko, perajin tahu-tempe Jakarta Barat yang sudah berproduksi sejak 1992 di perumahan Koperasi Produsen Tahu Tempe (Kopti) Semanan berpesan, baik produsen maupun masyarakat sama-sama “puasa” makanan berbahan dasar kedelai ini. Hal ini sebagai bentuk keprihatinan dan menginformasikan kepada para konsumen bahwa harga tahu tempe akan naik, seiring mahalnya harga bahan baku.
Perubahan harga yang dimaksud Handoko berkisar sekitar 20 persen. Tempe misalnya, semula Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu.
Baca juga : Tak Tertarik Sama Icardi, Arteta Tolak Tawaran PSG
“Kita minta supaya pemerintah secepatnya bertindak, terutama Presiden Jokowi kan suka tempe semua. Tempe kan makanan khas Indonesia. Masa ada permasalahan gini aja gak bisa mengatasi, gak mungkin,” cetusnya.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengakui, ada aksi mogok produksi dari Senin sampai Rabu. Setelah itu, barang akan kembali tersedia di pasaran. “Dampaknya, masyarakat tidak bisa beli tempe tahu. Kami juga tidak produksi jadi tidak ada pemasokkan. Tapi, ya harus dilakukan,” ucapnya.
Baca juga : Gandeng BUMD, Pemprov DKI Jamin Pasokan Pangan Saat Ramadan Aman
Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian (Kementan) Yuris Tiyanto mengakui produksi kedelai dalam negeri terbatas, sehingga kedelai impor jadi jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan produksi kedelai nasional. Salah satunya mendorong petani kembali tertarik menanam kedelai. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.