BREAKING NEWS
 

Warganet Heran Dan Mengeluh

Harga Cabe Meroket, Apakah Petani Untung Atau Buntung..

Reporter : IRANDI KASMARA
Editor : ABDUL SHOMAD
Jumat, 12 Juli 2019 13:09 WIB
Cabai rawit merah. (Foto : ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Naiknya harga-harga kebutuhan pokok terus menghantui masyarakat. Setelah bawang, telur, kini giliran harga cabe yang semakin pedas. Warganet bingung dan mengeluh.

Sekarang ini harga cabe di pasar melambung naik sampai 100 persen dari harga normal. Akibatnya, para pedagang menjerit. Mereka mengeluarkan modal hingga dua kali lipat dari biasanya.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Indonesia (IKAPPI), Abdullah Manshuri mengaku, merangkaknya harga cabe sudah terjadi sejak Lebaran lalu. Mulanya, harga cabe Rp 35 ribu per kilogram (kg), sekarang menjadi Rp 70 ribu per kg.

Untuk mensiasati agar tidak rugi, kata Abdullah, pedagang mengurangi stok. Soalnya, gara-gara harga naik, masyarakat mengurangi pembeliannya.

Kata Abdullah, supaya tidak terlalu membebani rakyat, pemerintah sebaiknya memberikan subsidi silang antara wilayah produksi cabe dengan wilayah konsumsi. Artinya, kata dia, pemerintah perlu menyuplai cabe dari sentra produksi ke pedagang-pedagang yang wilayahnya paling sulit disuplai pasokan.

“Sebab pedagang paling kena imbas dari kenaikan harga ini. Sudah stoknya sulit, harganya tinggi, kami juga jualnya susah. Konsumen kan berkurang terus kalau harga tinggi,” kata Abdullah.

Baca juga : Duh, Harga Cabe Merah Mulai Merangkak Naik

Upaya pemerintah menekan harga dengan melakukan operasi pasar (OP) cabe, tidak berpengaruh banyak. Harga tetap tinggi. Cara jitunya, kata dia lagi, pemerintah harus melakukan kebijakan operasi pengendalian harga, bukan OP.

Pengaruh kenaikan harga cabe, menurut Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Rachmat Hidayat, bukan hanya berdampak bagi para pedagang. Tapi juga membebani para pelaku usaha makanan dan minuman (mamin).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti mengatakan, harga cabe dapat stabil seiring dengan bertambahnya produksi. Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih berupaya melakukan stabilisasi harga di tingkat pasar. Yaitu, dengan berkoordinasi dengan sejumlah elemen dan pemantauan harga secara berkala.

“Kami dengar informasinya memang suplainya masih minim, maka kami upayakan terus supaya harga di pasar tidak bergejolak,” kata Tjahya.

Adsense

Naiknya harga cabe menuai protes dari warganet. Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustad Tengku Zulkarnain ikutan mengkritik.

“Hari ini baru saja harga bawang turun normal setelah melonjak. Eee, hari ini cabai naik 100 persen dari 30 ribu menjadi 60 ribu. Karena mafia atau karena apa? Bagi kami harga 100 ribu sekilo pun kami bisa dan mampu beli. Cuma nanya saja nih. Bukan protes... Jadi tim sorak harap tenang,” kritik tengkuzulkarnain @ustadtengkuzul.

Baca juga : MAPPAN Beri Jempol untuk Kementan

Asfan @asfan_iliadi heran harga-harga sembako kerap naik. “Yang punya modal yang menguasai mayoritas supply memainkan harga. Kemarin ayam, sekarang cabe, besok apa lagi yaaa,” sindir Asfan.

Anak Kampung Udik @VsN52178794 mengakui, sejak Lebaran harga-harga memang sudah naik. Yang terbaru adalah cabe yang kenaikan harganya hingga 100 persen. “Jadi, cabe makin pedes makin mahal harga yak,” kata Anak Kampung Udik.

Asabasibusuk @19presidenanyar meyakini kenaikan harga cabe tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani. Dia bilang, petani tetap miskin karena mendapatkan harga yang murah.

“Mungkinkah petani yang diuntungkan dari harga cabai yang meroket,” kata Asabasibusuk mempertanyakan.

Fahmi Trihartono @hartonofahmi menimpali. Dia bilang, jika tidak ada keuntungan bagi para petani, pemerintah harus menurunkan harga cabe di masyarakat. “Turunkan harga cabai!” desaknya.

Bagi Eliya_mkom @MkomEliya, ada fenomena yang aneh dengan kenaikan harga cabe yang terus meningkat. “Apakah pertanda akan ada impor cabai,” dia mencurigai.

Baca juga : Menteri Sofyan Manjakan Petani

Jika yang lain menghujat, berbeda dengan Pribawa OraOno Pentil @RudyFarthuack. Dia mendukung kenaikan harga cabe demi kesejahetraan petani. “Biarin naik. Biar petani pada sejahtera. Masak lhuu maunya disubsidi para petani,” katanya.

Membenarkan, Riana @faizala28178661 mengatakan, kenaikan harga cabe berarti berkah bagi para petani cabe. Para petani meraih keuntungan. “Kalau cabe naik, petani untung!!!! Paham kan????” tegasnya. 

Jaya Afandi @JayaAfandi10 membenarkan, harga cabe yang mahal, bagus untuk pendapatan petani cabe. “Baguslah untuk para petani kita,” katanya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense