BREAKING NEWS
 

Sebelum Wafat Di Malaysia

Azyumardi Nulis, "Asia Bisa Jadi Pusat Peradaban Dunia"

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Senin, 19 September 2022 06:50 WIB
Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra.

 Sebelumnya 
Untuk menjawab itu, lanjut Azra, perlu beberapa prasyarat bagi kebangkitan peradaban yang kontributif bagi peradaban dunia secara keseluruhan. Prasyarat utama adalah stabilitas politik. “Demokrasi Indonesia yang telah diadopsi dan dipraktikkan sejak 1999 masih perlu dikonsolidasikan dalam tiga hal: basis konstitusional-legal, kelembagaan (parpol, legislatif dan eksekutif), dan budaya politik. Hanya dengan konsolidasi lebih lanjut dapat ditegakkan good governance, penegakan hukum, dan kohesi sosial,” tulisnya lagi.

Adsense

Pada akhir tulisannya, Azra menekankan, Muslimin di Asia Tenggara perlu memberi contoh tentang penerapan Islamisitas atau nilai-nilai Islam secara aktual dalam penyelamatan alam lingkungan dan sumber daya alam. “Di sini, kaum Muslim harus memperkuat integritas diri pribadi dan komunitas, sehingga dapat mengaktualkan ‘Islam rahmatan lil ‘alamin’ dengan peradaban yang juga menjadi blessing bagi alam semesta,” tutupnya.

Untaian Doa Untuk Azra

Baca juga : Selamat Jalan Prof Azyumardi: Guru Bangsa Dari Ciputat

Kabar meninggalnya Azra membuat para tokoh di negeri ini ikut berduka. Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) merasa sangat kehilangan. Sebab, selama dua kali menjabat Wapres RI, Azra pernah mendampinginya sebagai Deputi Politik dan Staf Khusus.

"Di samping sebagai professor, beliau juga pernah menjadi Deputi dan Staf Khusus selama 10 tahun saya menjadi Wapres. Begitu banyak jasa beliau kepada kita semua, pada umat, kepada bangsa dan dunia internasional," ucap JK, di kediamannya, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.

Ia mengenang Azra sebagai salah satu sosok yang sangat dihormati di kalangan intelektual dunia, dengan segala keilmuan yang dimilikinya. Karenanya, almarhum menjadi WNI pertama yang mendapat gelar Commander of the Order of British Empire (CBE) atau Sir dari Kerajaan Inggris.

Baca juga : Resepsi Diplomatik Di Thailand Dimeriahkan Kuliner Nusantara Hingga Peragaan Busana

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga berduka atas wafatnya Azra. Muhadjir menyebut, kepergian cendekiawan Muslim itu, sangat mengejutkan.

Muhadjir menyatakan, Azra adalah sahabatnya yang juga bergabung di Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS). Sejatinya, Azra akan mendapat giliran menjabat menjadi ketua umum HIPIIS.

"Kami bersahabat, kebetulan umurnya sebaya, sama-sama bergabung di HIPIIS (Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial). Mestinya, beliau mendapat giliran untuk menjabat sebagai ketua umum HIPIIS," ujarnya.

Baca juga : "Masuklah Melalui Pintu Yang Berbeda-beda"

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, Azra merupakan tokoh yang memiliki integritas. Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam menyampaikan pendapat. Bahkan, pendapat atau pandangannya itu tak disukai atau berseberangan dengan penguasa.

"Beliau tidak segan untuk melontarkan pandangan'-pandangan walaupun belum tentu pandangan itu disuka oleh Pemerintah, tapi beliau memilih untuk selalu berada sebagai penjaga demokrasi," ungkap Anies.

Tak tertulis lagi di sini beragam ucapan duka, pujian dan doa untuk Azra. Namun, semua yakin, Prof Azra wafat dalam keadaan husnul khatimah. Amin. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense