BREAKING NEWS
 

Prof. Tjandra Bagikan 6 Tips Usir Stroke, Salah Satunya Kelola Stres

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 30 Oktober 2022 14:59 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti penyakit stroke, sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia dan juga di Indonesia. Sekaligus salah satu penyebab penting kelumpuhan / disability.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, satu dari empat orang bisa saja memiliki kemungkinan untuk mengalami stroke dalam hidupnya. Karena itu, penting sekali menjaga pola hidup.

Gaya hidup yang dapat mempengaruhi terjadinya stroke antara lain adalah kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.

"Karena itu, dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia, mari kita tingkatkan pola hidup sehat. Lakukan 6 langkah CERDIK, istilah yang diperkenalkan ketika saya menjadi Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Minggu (30/10).

Baca juga : Prof. Tjandra: XBB Baru Nongol, XBC Sudah Tebar Ancaman

Cek kesehatan secara berkala adalah langkah CERDIK pertama. 

Terkait hal ini, WHO menjelaskan sejumlah penyakit yang memicu risiko medis stroke. Misalnya saja, darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, serta riwayat keluarga pernah stroke atau serangan jantung.

Adsense

Kedua, enyahkan asap rokok.

"Ada tiga cara berhenti merokok. Yakni upaya sendiri atau tanpa obat, pendekatan psiko sosial, serta menggunakan obat tertentu," papar Prof. Tjandra.

Baca juga : Surya Paloh Serba Salah, Maju Kena, Mundur Kena

Ketiga, rajin berolah raga atau beraktifitas fisik. Keempat, diet yang seimbang dan bergizi.

Kelima, istirahat yang cukup. Keenam, kelola stres dengan baik.

Prof. Tjandra yang juga mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menuturkan, pendekatan CERDIK ini bukan hanya dalam rangka pengelolaan stroke. Tetapi juga penyakit tidak menular (PTM) lainnya. Seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit paru kronik.

"Ingatlah, secara umum, kematian akibat penyakit tidak menular lebih tinggi dari penyakit menular. Ini tak hanya berlaku di negara kita, tetapi juga di tingkat global," ujar Prof. Tjandra.

Baca juga : Kendaraan Listrik, Salah Satu Solusi Menghemat Subsidi BBM

"Mari beri perhatian penuh pada penyakit tidak menular, walaupun kita sedang mengalami pandemi Covid-19, yang jumlah kasusnya meningkat belakangan ini, di sejumlah negara," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense