BREAKING NEWS
 

Sinergi Kepala Daerah Tangani Covid

Bergurulah Ke Gubernur Sulsel

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Rabu, 22 Juli 2020 06:44 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di acara RMinsight yang diselenggarakan Rakyat Merdeka, Selasa (21/7). (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beban kerja Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mungkin paling berat dibanding daerah lain. Saat lagi disibukkan dengan penanganan Covid-19, Nurdin dapat ujian baru; Banjir Bandang di Luwu Utara, Sulsel, yang menerjang Senin (13/7) lalu.

Lewat program RMInsight, Nurdin berbagi resep jitu melewati ujian itu. “Kerja ikhlas dan sinergitas,” katanya. Saat tampil di RMInsight, Nurdin tidak sendiri. Dia ditemani Rudy Djamaluddin, PJ Wali Kota Makassar yang baru dilantiknya, akhir Juni lalu.

Baca juga : Pembangunan Daerah Jangan Cuma Bergantung Sama APBD

Latar yang dipilih cukup unik, bukan ruang kerja melainkan di ruang terbuka di bawah pohon. Nurdin memakai seragam dinas, sementara Rudy dengan seragam kemeja putih. “Ini menunjukkan kekompakan antara Gubernur dengan Wali Kota. Padahal di daerah lain, banyak kepala daerah gontok-gontokan,” kata Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Ricky Handayani mengomentari penampilan Nurdin.

Nurdin tidak menampik pendapat itu. Kata dia, memang dirinya ingin menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di Sulsel, pemimpinnya kompak. Politisi PDIP ini mengaku, selalu melibatkan bupati dan wali kota di Sulsel untuk bersinergi melawan corona. Untuk menyatukan program, dirinya selalu berkolaborasi dengan kepala daerah tingkat II. “Hingga mengalirkan anggaran ke 24 kabupaten/kota di Sulsel, komunikasi dan koordinasi harus baik,” tegasnya.

Baca juga : Tito Warning Kepala Daerah Tak Salah Gunakan Bansos Untuk Pilkada

Nurdin mengatakan, di kondisi saat ini, peran gubernur itu sangat penting. Jangan sampai bupati/wali kota merasa tidak punya orang tua. “Gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah. 10 tahun saya jadi Bupati Bantaeng dan merasakan betul yang namanya butuh kasih sayang dari gubernur. Bukan malah jadi pesaing,” kata Nurdin.

Dia selalu mengingatkan bupati dan wali kota agar memaksimalkan APBD yang ada. Jangan biarkan rakyat kelaparan. Sekecil apapun APBD adalah milik rakyat. “Kebetulan provinsi tidak punya wilayah karena masing-masing kabupaten/kota itu daerah otonom. Tentu kita harus bersama-sama membangun program untuk rakyat,” sambung gubernur berusia 56 tahun itu.

Baca juga : Ada Kepala Daerah Salahgunakan Anggaran Covid-19, Ketua KPK: Jangan Main-Main!

Sejak menjabat, tak kurang dari Rp100 miliar APBD provinsi dialokasikan Nurdin sebagai bantuan keuangan daerah. Tujuannya hanya untuk menjalin hubungan harmonis antarkepala daerah. “Ada yang kami berikan Rp 50 miliar, Rp 70 miliar bahkan Rp100 miliar. Dari efisiensi inilah yang merekatkan kami,” kata kepala daerah bergelar profesor ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense