BREAKING NEWS
 

Karena Covid-19

Menteri Nahan Napas Rakyat Nahan Perut

Reporter : M ADE AL KAUTSAR
Editor : UJANG SUNDA
Selasa, 27 Oktober 2020 07:23 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (Foto: Instagram/edhy.prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Efek wabah Corona berimbas ke semua kalangan. Ada menteri yang sampai sekarang harus nahan napas dan sering sesak. Ada juga rakyat yang harus nahan perut kelaparan, karena susah mencari makan di masa pandemi ini.

Salah satu menteri yang harus nahan napas itu adalah Edhy Prabowo. Awal September lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan ini, terinfeksi Corona. Dia sampai dirawat intensif di rumah sakit sekitar tiga pekan. Sebulan yang lalu, politisi Partai Gerindra tersebut dinyatakan sehat. Namun, hingga kini dia masih sering merasakan sesak napas. 

Hal itu diceritakan sendiri oleh Edhy saat menghadiri acara Peningkatan Produksi Budidaya Perikanan Melalui Optimalisasi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, kemarin. Di acara itu, dia tampak bugar. Badannya kekar dan tegap, senyumnya juga lebar. Namun, di balik itu, dia menyimpan rasa yang lain.

Baca juga : Nasdem Bakal Serahkan Catatan Ke Pemerintah

"Saya berdiri ini nahan napas juga. Napasnya masih sesak juga," aku Edhy, saat memberikan sambutan.

Sebelum Edhy, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi lebih dulu tertular Corona. Tepatnya, pertengahan Maret lalu. Sebelum dinyatakan positif, Budi Karya juga sempat mengeluhkan sesak napas.

Namun, para pejabat ini masih beruntung. Sebab, di akar rumput, rakyat lebih susah lagi. Banyak dari mereka harus nahan lapar. Sebagian kena pemutusan hubungan kerja (PHK), sebagian lagi usahanya bangkrut. Kini, mereka hanya mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah.

Baca juga : Informasi Yang Belum Final Tidak Perlu Diributkan, Oke?

Sayangnya, kata ekonom Institute for Development of Economics (Indef) Bhima Yudhistira, bantuan sosial dari pemerintah belum optimal. Orang-orang miskin baru akibat Corona, banyak yang belum terbantu. 

"Jumlah penerimanya tidak mengalami penambahan yang signifikan," kata Bhima, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Adsense

Bhima memaparkan, angka kemiskinan akibat pandemi kemungkinan meningkat antara 12 sampai 15 persen. Namun, realisasi bantuan yang ada di dalam stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), masih rendah.

Baca juga : Airlangga: Penanganan Covid-19 Dan Dampak Ekonominya Terkendali

Ia mencontohkan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Dananya besar, tapi masih terjadi kebingungan terkait administrasi dan tumpang-tindih data. "Realisasinya masih di bawah 40 persen," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense