BREAKING NEWS
 

Tahu-Tempe Lenyap

Rakyat Kecil Menjerit

Reporter & Editor :
APRIANTO
Senin, 4 Januari 2021 07:41 WIB
Ilustrasi pengrajin tahu dan tempe. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kementerian Perdagangan membenarkan hal ini. “Permintaan kedelai China naik dua kali lipat,” terang Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto.

Selama ini, sebagian besar dari kebutuhan kedelai Indonesia memang dipenuhi dari impor. Para perajin tahu tempe bukannya tidak ingin membeli kedelai lokal.

Baca juga : Ke Mahfud, Rame-rame Bertanya Soal Keadilan

“Tapi masalahnya, harganya belum kompetitif,” beber Suhanto.

Di dunia maya, kelangkaan tahu tempe ramai dibicarakan. “Ya Allah tahu tempe tidak ada di pasaran. Kenapa makanan bergizi ini diutak-atik. Kacang kedelai meroket. Pengrajin tahu tempe menjerit,” pungkas @Mujiart82236764. “Cabai mahal, tahu tempe langka, emak emak pusing,” timpal @dwifortuna.

Baca juga : Telkom Group Perkuat Bisnis Menara

“Belum bersiap diri dengan kelangkaan tahu-tempe. Masak apalagi yang murmer (murah meriah), enak dan bergizi selain itu,” cuit akun @urmorncoffee. “Benar-benar di pasar, warung, nggak ada tempe. Separuh hidup gw hilang,” timpal akun @ArieefHD. “Miris banget.. buat jaga makanan rakyat kecil aja kagak bisa. Slogannya aja, Saya Pancasila dan NKRI harga mati,” sindir akun @nda_shendrayadi.

“Kalau ada yang nanya kenapa kedelainya impor karena kedelai lokal selain ukurannya kecil kalau buat bikin tahu atau tempe, sari kedelainya juga sedikit, rugi bahkan suka nggak jadi. Bapak saya dulu tukang tahu dan pabriknya tutup 2014 setahun setelah minyak, solar, dan kedelai naik,” jawab @Ooprayoga. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense