BREAKING NEWS
 

Mudik Tidak Dilarang

Kabar Gembira, Tapi Bikin Waswas

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : ABDUL SHOMAD
Kamis, 18 Maret 2021 05:09 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Terima kasih sudah adakan mudik lagi. Pemerintah terbaik mengatasi pandemi. Asalkan protokol kesehatan yang ketat pasti bisa,” kata sukanggawur.

Adsense

“Lebaran tahun ini momen untuk mem­bangkitkan ekonomi di daerah Indonesia. Toh, ini sudah satu tahun. Ikut saja prokes 3M,” sambung DDwi215.

Catchmeupid senang dan tidak sabar pulang kampung. Pemerintah sudah tidak melarang lagi masyarakat yang mau mudik Lebaran tahun ini.

Finally Lebaran tahun ini bisa mudik, guys. Tapi bukan berarti leluasa ya, karena Corona masih ada dan terus mengancam,” tuturnya.

Baca juga : Kisah Penderita Covid-19 Dapat Kejutan Pernikahan Di Wisma Atlet

AsriJay30222791 berharap bisa puasa Ramadan dan mudik Lebaran tahun ini. Dia juga berharap biaya rapid test dan antigen diringankan kepada pemudik. “Atau lebih baik lagi digratiskan, Aamin,” katanya.

Rharrys mengatakan, diperbolehkannya mudik merupakan kabar gembira yang patut disyukuri. Namun, kabar tersebut juga mem­buat waswas.

“Apakah Lebaran tahun ini kita masih harus waswas antara mau mudik atau tidak. Makanya konsisten dan disiplin dong dengan prokes. Mau hidup gini-gini terus? Bosen tauk,” tegasnya.

Menurut AimanWitjaksono, sebenarnya pemerintah sudah tahu keputusan memperbolehkan mudik akan membuat pemudik melonjak tahun ini. Akhirnya, bisa berdampak pada naiknya risiko penyabaran Covid-19.

Baca juga : IPDN Gelar Diskusi Dies Natalis Pake Prokes Ketat

Tubirfess berharap, pemerintah konsisten dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama mudik.

“Semoga aja bener-bener ketat ya. Nggak lucu kalo beneran pandemi Corona di Indonesia kelar 10 tahun lagi,” harapnya.

Ahadiakbarh menyarankan kepada pemer­intah tetap mengimbau masyarakat agar lebih baik di rumah saja dan tidak mudik. Yaitu, dengan menerapkan syarat yang cukup ketat supaya orang tidak banyak yang mudik.

“Emang agak jahat sih, tapi ya namanya juga demi kemaslahatan bersama,” katanya.

Baca juga : Program Vaksinasi Tak Gunakan Vaksin Basi

Menurut antaraput, kebijakan mudik menjadi serba salah. “Nggak dibolehin mudik ntar tetap ada aja yang jebol pulang kampung dengan segala macam cara. Dibolehin mudik, ada aja yang nggak sesuai protokol,” ujarnya.

“Kalo ini mah tergantung orangnya aja nggak sih. Kalo emang sadar bahayanya Covid-19, pasti mereka juga nggak bakal milih mudik. Soalnya tahun kemarin juga sudah dilarang, tapi tetap ada aja yang nekat,” kata sanvtuary.

Tunasumbi memilih tidak mudik meski diperbolehkan. Dia mengaku lebih sayang orangtuanya daripada momen salam-salaman sama mereka. “Lagian libur nggak ada seminggu. Selain itu belum cukup juga uangnya,” tuturnya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense