BREAKING NEWS
 

Ekspor Nikel Tembus Rp 144 Triliun

Kita Belajar Ke China

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : MUHAMAD FIKY
Selasa, 24 Agustus 2021 06:37 WIB
Menteri Koordinator KeĀ­maritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto : rm.id).

 Sebelumnya 
Menurut Luhut, dengan posisi tawar yang kuat itu, Indonesia memiliki hak untuk berkembang dan bekerja sama yang saling menguntungkan.

“Pada 2025, Indonesia diproyeksikan memasok 50 persen pa­sokan nikel dunia,” tegasnya.

Sebelumnya, ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, Indonesia hanya menikmati keuntungan nilai tambah 10 persen dari in­dustri bijih nikel di Morowali dan Konawe. Sisanya, 90 persen menjadi keuntungan bagi investor China yang membangun smelter di kawasan industri tersebut.

Baca juga : Mantap, Ekspor Perkebunan Capai 564 Juta Ton

“Indonesia hanya dijadikan ekstensi untuk dukung industri­alisasi China,” tutur Faisal dalam tayangan YouTube Refly Harun, yang diunggah Selasa, (27/7).

Faisal mengatakan, pengem­bangan industri nikel di kawasan ekonomi khusus Morowali dan Konawe sampai saat ini belum memenuhi hilirisasi. Sebab, tidak ada fasilitas produksi untuk mengolah bijih nikel menjadi hidroksida dan nikel murni berka­dar 99,9 persen yang menjadi ba­han utama penghasil beterai.

Menurut Faisal, perusahaan-perusahaan smelter itu hanya mengolah sebagian besar bijih Nikel Pig Iron (NPI) dengan produk akhir maksimal 20 persen hingga 25 persen.

Baca juga : Ekspor Industri Tancap Gas

“Dengan fasilitas yang ada, seperti tax holiday dan keringanan pajak ekspor, investor China dapat membeli olahan nikel setengah jadi ini dengan harga seperempat, atau sepertiga lebih murah dari harga internasional,” ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk Peluang Investasi Nikel Indonesia, Indonesia disebut memiliki cadangan nikel 72 juta ton Ni (nikel).

Jumlah ini 52 persen dari total cadangan nikel dunia yang men­capai 139.419.000 ton Ni. Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense