Sebelumnya
Karena posisi tawar Indonesia saat ini, harusnya sudah lebih baik di mata produsen vaksin. Selain beli banyak, Indonesia juga sudah mampu bikin sendiri.
“Biasanya kalau beli barang banyak, kan harganya bisa miring. Ini penting untuk negosiasi,” kata Saleh, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Menko Airlangga Ajak Kadin Berperan Dalam Penyediaan Vaksin Mandiri
Kedua, ia berharap jadwal produksi vaksin Indonesia tidak kembali molor. Baik vaksin Merah Putih maupun vaksin Nusantara. Karena, pandemi belum diketahui secara pasti kapan bakalan berakhir.
Sementara sejumlah negara yang penduduknya banyak, sebutnya, sudah mampu memproduksi vaksin sendiri. Seperti China, India, Amerika Serikat, Rusia, dan lainnya.
Baca juga : Nama Airlangga Hartarto Makin Wangi
“Iran, belakangan juga sudah produksi sendiri. Kita sebagai negara terbesar keempat, belum bisa produksi sendiri. Jangan sampai kita jadi pangsa pasar empuk bagi negara lain,” ingatnya.
Nasib Vaksin Lokal
Baca juga : Pengusaha Ritel Ingin Daya Beli Naik Lagi
Ada dua calon vaksin Covid-19 Merah Putih yang sedang dikembangkan. Pertama, versi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan kedua, versi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Vaksin Merah Putih versi Unair yang berbasis inactivated virus, baru memasuki uji pra-klinik tahap dua. Sementara versi Eijkman yang berbasis protein rekombinan, masih dalam proses transisi dari laboratorium ke industri. Bahkan, belum memasuki tahap uji praklinis dan uji klinis.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.