BREAKING NEWS
 

Demi Program Gerilya ESDM, Mahasiswa Andalas Ini Berburu Sinyal Hingga 180 Km

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Kamis, 26 Agustus 2021 16:54 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Lendy Aditya Angga Permana (21 tahun), adalah satu di antara 60 mahasiswa yang dinyatakan lolos untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang pengumumannya telah dirilis Rabu (25/8).

Lendy adalah mahasiswa semester 7 Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas Sumatera Barat.

Mahasiswa kelahiran 15 Maret 2000 ini tinggal di Desa Seri Sembilan, Kecamatan Tabir Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, sebuah desa paling timur dari Kabupaten Merangin.

Berbatasan langsung dengan Kabupaten Tebu dan berjarak sekitar 180 km dari pusat Kota Jambi.

Baca juga : KPK Pamer Kinerja Penindakan, Ini 4 Perkara Populer Sepanjang 2021

Setelah lolos tes tertulis, Lendy mendapatkan jadwal wawancara pada Selasa, 24 Agustus 2021 pukul 11.40 WIB. Namun malang, gangguan sinyal terjadi di tempat tinggalnya sejak pagi.

Ia pun memutuskan untuk berangkat ke Kota Jambi, demi mendapatkan sinyal yang mendukung proses seleksi wawancara Gerilya.

Adsense

Artinya, ia harus menempuh perjalanan 5 hingga 6 jam sebelum melakukan tes wawancara tersebut.

"Saya putuskan untuk melakukan wawancara dari Kota Jambi yang sinyalnya bagus, naik travel. Mlkarena ini adalah momen yang cukup krusial. Hasilnya, bagaimana nanti. Yang penting, coba dulu usaha maksimal," ujar Lendy yang tak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga mencatatkan diri sebagai founder Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Andalas. Selain kiprahnya dalam BEM kampus maupun BEM fakultas.

Baca juga : Bela Negara, Menpora: Mahasiswa Harus Pahami 4 Pilar Kebangsaan

"Semoga, saya bisa mengaplikasikan ilmu tentang PLTS ini untuk daerah-daerah di sekitar saya, juga wilayah-wilayah yang belum dapat akses listrik seperti di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya. Surya ini kan ada di mana-mana. Selain untuk penerangan, juga bisa buat penguat sinyal. Agar teman-teman bisa sekolah dan kuliah lebih baik lagi," imbuh Lendy.

Usaha Lendy tak sia-sia. Mahasiswa yang punya cita-cita membangun PLTS sebagai sumber penguat sinyal di desanya dan wilayah terpencil lainnya tersebut dinyatakan lolos MBKM Gerilya. Setelah mengikuti tahapan seleksi yang meliputi seleksi Administrasi, Kompetensi Dasar (Tes Tertulis), dan Wawancara.

Bersama 59 mahasiswa yang dinyatakan lolos lainnya, Lendy akan menempuh studi independen setara 10-20 SKS, yang disiapkan oleh Kementerian ESDM bersama stakeholder terkait.

Program MBKM Gerilya ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yang ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta, untuk membantu mengoptimalkan penggunaaan PLTS di masyarakat.

Baca juga : Persiapan Oke, Mahasiswa UIN SGD Bisa Gunakan Hak Program MBKM

Program Gerilya akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi muda, yang turut mempercepat pemanfaatan PLTS. Serta mendukung pencapaian target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense