BREAKING NEWS
 

Jangan Terbalik, Tes PCR Harusnya Lebih Banyak Ketimbang Antigen

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 13 September 2021 10:59 WIB
Ilustrasi swab test antigen (Foto: Dwi Pambudo/RM)

 Sebelumnya 
Secara nasional, kapasitas PCR rata-rata adalah 1 kali standar atau justru di bawahnya. Capaian tertinggi adalah 119 ribu, atau 3 kali standar WHO pada tanggal 15 Juli 2021 saat puncak kasus.

"Sekali itu saja. Karena setelahnya, cenderung terus menurun. Pernah, bahkan hanya separuh dari target minimal. Itu pun sekali lagi, yang 1/3 atau 1/2 cakupannya ada di DKI. Saat itu, PCR di DKI hampir 15 kali lipat standar WHO. Mirip dengan pola di India," terang Tonang.

Kedua, sebagian tes PCR yang dilaporkan di DKI itu adalah untuk skrining. Atau dilakukan pada orang-orang yang tidak terindikasi gejala dan kontak erat.

Baca juga : Perpusnas Bakal Gelar Gemilang Award 2021

Kalau 75 persen di antaranya diasumsikan benar-benar untuk skrining saja, maka testing di DKI masih 2,5 kali lipat dari standar WHO.

Bila asumsi yang sama diterapkan ke angka nasional, maka proporsi untuk skrining ini semakin memperkecil jumlah PCR, yang benar-benar untuk tujuan diagnostik.

Tonang pun lantas mengilustrasikan pernyataan "orang se-kecamatan X itu ganteng semua".

Baca juga : Vaksinasi Di Desa Banyak Tantangannya

Menurutnya, di sana ada tuntutan data yang representatif. Baik secara jumlah, maupun dalam cara memilih sampel. Kalau datanya memadai, baru orang mau menerima simpulan survei tersebut.

"Analisis ini, bukan untuk mengajak orang tidak bersyukur, atau semangat kita mengendur. Analisis ini untuk mengajak kita, agar jangan tergesa-gesa takabur. Bagi saya, lontaran dari negara tetangga bahwa "mari mencontoh Indonesia yang kasusnya cepat sekali turun", adalah nyemoni," beber Tonang.

"Dalam filosofi Jawa, nyemoni itu artinya mengkritik tajam, spesifik, tapi secara halus. Sehingga, seolah justru seperti memuji. Mari tetap terus bersyukur, sambil menahan diri, tidak tergesa-gesa takabur," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense