BREAKING NEWS
 

Ternak Cupang Di Bulan Puasa

Reporter : SUSILO YEKTI
Editor : FITRIYANA YULIANTI
Jumat, 23 April 2021 06:20 WIB
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan Puasa tahun ini saya dan istri mengisi kegiatan sehari-hari dengan yang sifatnya produktif alias punya potensi menghasilkan fulus. Di luar kebiasaan dibanding bulan puasa tahun-tahun sebelumnya.

Sama seperti yang sedang booming di berbagai pelosok Tanah Air, saya dan istri coba beternak cupang. Tanpa modal, sebab satu pasang ikan diberi secara gratis oleh mertua saya. Hasilnya, rencana akan kami jual via online.

Tantangan pertama sebelum memulai kegiatan ini adalah kami berdua tidak punya ilmu yang cukup soal ternak cupang. Alhasil, kami menambah ilmu dari YouTube. Cuma modal keyword ‘tahap ternak cupang’ langsung keluar segudang konten video soal peternakan ikan cupang.

Baca juga : Emangnya Udah Normal Ya..

Setelah belajar ini itu, tanpa guru di YouTube, maka dimulailah tahap praktikumnya. Pada tahap pertama, kami langsung memasukkan ikan jantan dan betina ke dalam satu ember yang tidak terlalu dalam. Di atas permukaannya kami beri daun pisang.

Adsense

Bisa dibilang tahap pertama adalah tahap paling menentukan. Sebab, bila si ikan tidak berjodoh, yang betina akan habis dibantai si jantan.

Di tahap pertama ini, syukur ikan kami ternyata berjodoh. Hanya selang tiga hari setelah penjodohan, di bawah permukaan daun pisang ada busa-busa yang terselip telur-telur ikan. Selang beberapa hari, telur itu menetas. Ukurannya kecil-kecil, seperti titik pensil di atas kertas.

Baca juga : Beternak Kelinci

Setelah menetas, dimulailah tahap kedua, yakni mengambil induk betina dari ember dan membiarkan si jantan merawat burayak ikan. Iya, di dunia ikan, si jantanlah yang bertugas merawat anak-anak.

Setelah tiga hari pasca telur menetas, maka dimulailah tahap ketiga yakni, memberi makan burayak. Burayak kami beri makan kutu air. Pakan ini saya beli di tukang ikan pinggir. Harga satu kantongnya Rp 5.000.

Setelah tahap ketiga, dimulailah tahap keempat yakni sabar. Pasalnya, butuh waktu 3 bulan hingga burayak siap di jual ke pasaran. Selama itu juga, burayak harus diberi makan agar tetap bertahan hidup dan tumbuh.

Baca juga : Kok, Jalan Sabang Tetap Rame Sih

Saya kurang tahu apakah nantinya akan ada orang yang mau membeli ikan cupang kami. Apalagi sudah banyak pesaingnya. Tapi, biarlah. Sebab, usaha ini kami awali tanpa modal. Kami hanya beli pakan burayak saja. Ya, mudah-mudahan saja booming cupangnya masih panjang. Aamiin. [Susilo Yekti/Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense