BREAKING NEWS
 

Pemerintah Harus Antisipasi Pelemahan Ekonomi Global

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WIDIA SAPUTRA
Jumat, 16 Desember 2022 07:45 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin. (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin meminta Pemerintah mewaspa­dai pelemahan ekonomi global. Sebab, sejumlah lembaga in­ternasional, seperti IMF dan World Bank, memperkirakan situasi ekonomi global tahun depan akan terasa berat, bah­kan disebut akan terasa gelap. Situasi ini tentu sangat berdam­pak pada ekonomi domestik. Karenanya, Indonesia pun diim­bau untuk mewaspadai potensi pelemahan ekonomi global.

“IMF memprediksi pertum­buhan ekonomi global turun menjadi 2,7 persen, sedangkan World Bank lebih rendah lagi yaitu 0,5 persen. Ini tak lain karena pandemi yang belum berakhir. Namun, dunia kem­bali dihadapkan tantangan lain seperti konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan,” ujar Puteri, kemarin.

Baca juga : SKI Dorong Pemerintah Prioritaskan Anggaran Pemilu 2024

Ketegangan ini, menurut politisi Partai Golkar itu, memicu peningkatan risiko berupa krisis pangan, energi, hingga pupuk. Bahkan, situasi ini juga memicu lonjakan inflasi di sejumlah negara maju, seperti AS. Kondisi ini direspon dengan pengetatan kebijakan moneter dan peningkatan suku bunga. Tentu saja hal ini berim­bas pula pada peningkatan arus modal keluar dan pelemahan nilai tukar di sejumlah negara berkembang.

Adsense

“Berbagai kombinasi tan­tangan inilah yang kemudian memicu risiko pelemahan eko­nomi global. Sehingga patut kita antisipasi dan waspadai terhadap kinerja ekonomi domestik,” ujar Puteri.

Baca juga : Pemerintah Tarik Cukai Plastik Dan Minuman Manis, DPR Kasih Jempol

Ia menambahkan, di tengah risiko pelemahan ekonomi global, ekonomi Indonesia justru masih tetap tangguh dan tahan banting. Pada kuartal III-2022 saja, tambahnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,7 persen, atau terus melanjutkan tren peningkatan sejak kuartal pertama dan diprediksi akan tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV-2022.

Karena itu, ia menilai in­flasi di Indonesia dinilai masih cukup stabil dan terkendali. “Ini tentu menjadi modal kita untuk tetap optimis dalam menghadapi risiko pelema­han ekonomi global tahun depan. Bahkan, sejumlah lembaga internasional mem­perkirakan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh sekitar 4,8-5,1 persen,” ujar Legislator Dapil Jabar VII ini.

Baca juga : Kadin Indonesia Dorong Pelaku Usaha Kuatkan Perekonomian Indonesia

Dengan kata lain, prospek ekonomi domestik semakin cerah dan berpotensi besar untuk terhindar dari perkiraan resesi. Ini tidak terlepas dari pulihnya konsumsi dalam negeri yang di­indikasikan Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level optimis, serta menggeliatnya dunia usaha yang tergambar pada Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang melanjutkan level ekspansif.

“Bekal ini diharapkan mam­pu menjaga kinerja pereko­nomian kita dalam mengha­dapi dinamika global,” tutup Puteri. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense