BREAKING NEWS
 

MPR Kecam Penembakan Di Kantor MUI

Upaya Pecah Belah Bangsa

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : AULIA DARWIS
Jumat, 5 Mei 2023 07:08 WIB
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad

 Sebelumnya 
"Intinya, mari kita serahkan semua kepada aparat yang berwenang agar semua menjadi jelas. Mudah-mudahan pasca peristiwa ini, menjadi pelajaran untuk MUI seluruh Indonesia agar selalu waspada dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI," ujarnya.

Adsense

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga prihatin teror terhadap umat Islam (pribadi, simbol maupun organisasi) dalam beberapa waktu terakhir malah terjadi secara beruntun. Polisi mesti menangkap pelakunya, juga mengusut tuntas dan menjatuhkan sanksi keras terhadap pelaku dan siapa otak/aktor intelektualnya.

Berulangnya tindakan teror dan kriminal terhadap tokoh agama atau simbol agama juga membuktikan semakin pentingnya RUU Perlindungan Tokoh dan Simbol Agama untuk segera dibahas.

Baca juga : Fadel: Waspada Upaya Pecah Belah Bangsa!

Teror-teror yang meresahkan publik dan secara beruntun terjadi adalah ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah, warga Australia yang menteror dan meludahi penjaga masjid, hingga penembakan yang terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Peristiwa teror beruntun di tahun politik jelang Pemilu ini perlu diwaspadai. Langkah-langkah preventif mesti dilakukan. Agar di tahun politik jelang Pemilu, suasana tetap kondusif. Hasil Pemilu bisa hadirkan Indonesia yang lebih baik.

Hidayat mengapresiasi aparat kepolisian bisa segera merespons dan menangkap para pelakunya. Tapi, mestinya tidak hanya ditangkap, apalagi bila ujungnya pelaku dinyatakan tidak waras seperti kasus-kasus teror terhadap Masjid dan tokoh agama Islam yang terjadi sebelumnya.

Baca juga : Wamenag Ingatkan Bahaya Keliru Memahami Agama

“Sangat penting untuk menghadirkan sanksi tegas dan keras untuk menciptakan efek jera, serta mengusutnya tuntas siapa di balik teror-teror ini, agar tidak terulang lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan, ironisnya pengancaman terbuka pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu dilakukan oleh oknum seorang aparatur sipil negara dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Masalah, hanya karena perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri. Padahal, hal ini sudah sering terjadi tanpa masalah, termasuk Pemerintah yang tidak mempermasalahkannya juga.

“Apalagi kontribusi Persyarikatan Muhammadiyah bagi negara ini dengan tokoh-tokohnya yang diakui negara sebagai Pahlawan Nasional. Karena memang jasa besar mereka ikut mendirikan dan membangun bangsa Indonesia,” tegasnya.

Baca juga : Usai Penembakan Kantor MUI, Polres Pesawaran Pasang Garis Polisi di Rumah Pelaku

Hidayat mengatakan, teror terakhir adalah penembakan kantor MUI saat pimpinan MUI sedang rapat, oleh pria yang sebelumnya mengaku nabi.

“Ini teror yang sangat berbahaya dan disesalkan. Kalau saja, aparat bisa mendeteksi lebih awal, orang yang mengaku nabi tentu cepat diringkus,” ucapnya.

Dia mengingatkan, di tahun politik membutuhkan kondisi yang tetap kondusif agar demokrasi berjalan dengan baik untuk menghadirkan hasil yang baik. Maka, selain kesigapan aparat penegak hukum, juga diperlukan instrumen hukum yang melindungi tokoh agama dan simbol agama. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense