BREAKING NEWS
 

Buka Bimtek IKM, Melani Suharli Ajak Pelaku Usaha Masuk Platform Digital

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Minggu, 23 Mei 2021 10:49 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli (tengah) saat membuka Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM di DKI Jakarta, di Sofyan Hotel, Cut Mutia, Jakarta, Sabtu (22/5). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli membuka acara "Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM di DKI Jakarta", di Sofyan Hotel, Cut Mutia, Jakarta, Sabtu (22/5).

Dalam sambutannya, Melani mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan melakukan bimbingan teknis teehadap para pelaku industri kecil menengah (IKM) dari Jakarta.

"Saya juga menyampaikan dukungan kepada Kementerian Perindustrian atas pelaksanaan bimbingan teknis ini," ujar Melani.

Dia menyatakan, semakin banyak bimbingan teknis yang diselenggarakan, maka akan semakin banyak pelaku IKM yang tumbuh. Semakin tumbuhnya pelaku IKM, akan memperkuat perekonomian nasional. "Apalagi di masa pandemi saat ini," imbuhnya.

Melani mengutip data Kemenperin per 1 Mei 2020 yang menjelaskan, sebanyak 1.008.677 IKM terdampak pandemi Covid-19.

Sementara data terbaru dari Bank Indonesia (BI) tanggal 19 Maret 2021 menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. "Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan," tutur Melani.

Menurut survei BI tersebut, pandemi memberi tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas hingga para pemilik usaha memilih untuk wait and see.

Tapi rupanya, tak semua responden terdampak pandemi. BI mengungkapkan, ada 12,5 persen responden yang tidak terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Bahkan, 27,6 persen di antaranya menunjukkan peningkatan penjualan.

Baca juga : DKI Jamin Bikin SIKM Nggak Pakai Lama, Tak Sampai 3 Jam

"Jadi walaupun ada kisah sedih, masih ada yang menunjukkan peningkatan penjualan. Strateginya berjualan secara online dan menambah variasi produk," beber Melani yang mengenakan kerudung biru, senada dengan warna maskernya.

Meski begitu, Melani mengingatkan, berdasarkan data BI itu, semua pihak harus waspada terhadap dampak pandemi bagi IKM.

"Harus ada upaya agar IKM tidak semakin banyak yang jatuh kolaps karena pandemi. Upaya-upaya harus kita lakukan agar IKM tetap bertahan di masa pandemi," serunya.

IKM, lanjutnya, harus berani membuat perubahan. Pertama, pelatihan secara digital terhadap para pelaku IKM mesti kian digencarkan. Pembinaan perlu dijalankan agar para pelaku IKM di dalam negeri tetap produktif sehingga mampu menggeliatkan perekonomian.

Kemudian yang kedua, untuk mencegah penurunan produksi dan menggerakkan kembali sektor industri, kompetensi sumber daya manusia (SDM) pelaku IKM nasional harus terus ditingkatkan. Mereka harus didorong untuk masuk dan bersaing di platform digital.

"Kita perlu ajarkan kepada IKM kita bagaimana memanfaatkan marketplace dan pemasaran online," saran Melani.

Pemasaran produk secara online, juga membantu masyarakat untuk menemukan produk yang dibutuhkan dengan mudah di tengah kondisi pandemi saat ini.

Adsense

Dengan modal kekuatan IKM yang berjumlah jutaan, Melani mengajak semua pihak untuk optimis dalam menghadapi pandemi ini.

Baca juga : Gandeng Anak Usaha Garuda, Telkom Pasarkan Platform Digital Pariwisata

Data Kemenperin pada 2019 menyebutkan, IKM berjumlah 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha Industri di Indonesia.

Dari jumlah unit usaha tersebut, menyerap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta orang atau 65 persen dari total tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan.

"Dengan kontribusi tersebut, IKM memiliki peran cukup dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis," urainya.

Selain itu, industri juga penyumbang investasi terbesar selama 4 tahun terakhir (2014-2018), sekaligus sebagai kontributor ekspor terbesar pada tahun 2018.

Kemenperin mencatat, serapan tenaga kerja di sektor industri terus meningkat. Dari semula 15,54 juta orang pada tahun 2015, menjadi 18 juta orang di tahun 2018, atau naik 17,4 persen.

Selain itu yang juga cukup menggembirakan adalah keterlibatan perempuan dalam industri IKM. Dari data Kemenperin, 95 persen dari total jumlah pelaku industri adalah pelaku IKM. Dari jumlah itu, 65 persennya adalah industri yang dikelola dan dikembangkan oleh perempuan.

"Kita patut bangga ternyata kaum perempuan mampu berperan nyata dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya IKM di Indonesia," puji Melani.

Kepada para peserta yang mengikuti bimtek hari ini, Melani berpesan agar mereka memanfaatkan sarana yang telah diberikan Kemenperin dalam acara tersebut.

Baca juga : Mudik Dilarang, Ini Momentum UMKM Manfaatkan Platform Digital

Dia berharap, bimtek ini akan menciptakan pelaku IKM yang memiliki kompetensi dan memiliki daya saing, pelaku industri yang tangguh dalam menghadapi tantangan.

Juga, melahirkan pelaku IKM yang pandai dan cermat dalam membaca peluang dan potensi pasar, mampu memanfaatkan teknologi, mampu mengangkat harkat dan martabat hidupnya, serta turut berperan aktif dan konstruktif bagi kemajuan bangsa dan negara.

Melani mengingatkan, dalam ruang digitalisasi, ada peluang baru ekonomi sebesar 150 miliar dolar AS hingga tahun 2025.

"Ini adalah kesempatan yang harus kita wujudkan. Sebagai Pelaku IKM, kita harus menyambut peluang tersebut dengan semangat dan suka cita," ajak Melani.

Dalam acara ini, turut hadir Direktur IKM, Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Riefky Yuswandi. Kemudian Kepala Seksi Industri Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta Deni Listiantoro.

Serta, Kepala Seksi Sumber Daya Industri dan Sarpras Direktorat IKM, pangan, barang, kayu dan furniture Kemenperin Indra Akbar Dilana. Hadir pula anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan.

Acara ini diikuti 60 peserta yang terdiri dari 3 kelompok, yakni Bimtek dan Kewirausahaan IKM Roti dan Kue, Kerajinan Kain Perca, serta Perbengkelan Roda dua.

Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua peserta memakai masker dan menjaga jarak. Sebelum acara, semua peserta juga sudah menjalani tes swab antigen. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense