BREAKING NEWS
 

Soal Tak Diundangnya Ganjar Dalam Pengarahan Puan

Hasto: Capres Tak Boleh Punya Spirit Individualisme

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 23 Mei 2021 15:27 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal penjelasan Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, terkait tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara pengarahan kader se-Jateng jelang Pilpres 2024 oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Apa yang disampaikan oleh Mas Bambang Patjul Wuryanto menegaskan, urusan memenangkan Pemilu merupakan tanggung jawab kolektif. Karena itu, calon presiden yang lahir dari kepemimpinan Partai juga yang memiliki spirit kolektivitas gotong royong. Bukan pada individualisme," papar Hasto kepada RM.id, Minggu (23/5).

"Berbagai persoalan bangsa harus diselesaikan bersama, melalui kerja politik, dan perjuangan mendapatkan kekuasaan politik tersebut. Melalui partai politik yang menyatu dengan kekuatan rakyat," lanjutnya.

Baca juga : Soal Larangan Mudik, Wamenag: Wapres Dan Menag Satu Suara

Hasto menegaskan, pendapat, masukan, dan suara arus bawah akan didengarkan. Karena PDIP mengemban kata "Demokrasi Indonesia".

Terkait Capres dan Cawapres 2024, Hasto menuturkan, Kongres V Tahun 2019 telah menyerahkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri.

"Tahun 2024 merupakan tahun regenerasi menyeluruh. Sehingga, pertimbangan dilakukan dengan matang. Agar, nantinya hadir pemimpin yang ideologis Pancasilais, visioner, mengakar pada kekuatan rakyat, berkarakter, kokoh pada prinsip, dan memiliki kemampuan teknokratik untuk membawa kemajuan bangsanya, guna melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Serta mampu mendorong kepemimpinan Indonesia di dunia internasional," jelas Hasto.

Baca juga : Program Tilang Elektronik Bisa Pangkas Pelanggaran Dan Tutup Celah Praktik Suap

Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menerangkan soal tugas partai.

Adsense

Menurutnya, partai tak hanya mengorganisir rakyat, tetapi juga melakukan fungsi rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan, komunikasi politik dan fungsi pengambilan keputusan politik untuk masa depan bangsa dan negara.

Dengan demikian, anggota dan kader partai memang dipersiapkan menjadi pemimpin. Baik pemimpin partai, eksekutif, maupun pemimpin legislatif serta pemimpin masyarakat.

Baca juga : Sesalkan Terjadinya Kerumunan Pengajian, Menag Harap Tokoh Agama Lebih Arif saat Pandemi

"Namun, untuk menjadi pemimpin nasional, memang harus memenuhi syarat tertentu. Mampu menjawab panggilan sejarah, dan membuat sejarah bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense