BREAKING NEWS
 

Bahaya Dendam Politik

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Selasa, 1 Maret 2022 07:10 WIB
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Massa kemudian mundur. Kantor KGB aman. Perang dingin berakhir. Tatanan dunia berubah. Setahun kemudian, staf Rusia itu pulang ke Moskow. Staf itu kemudian membangun karier politiknya yang luar biasa. Dialah Putin yang sekarang sangat berkuasa. Dendamnya tak pernah padam.

Madeleine Albright, Menteri Luar Negeri AS (1997-2001), dalam tulisannya di New York Times lima hari lalu, menyebut, “Putin merasa malu dengan apa yang menimpa negaranya dan bertekad untuk mengembalikan kebesarannya.”

Pada awal 2000, Albright menjadi pejabat senior AS pertama yang bertemu Putin. Sejak pertemuan 20 tahun lalu itu, kata Albright, Putin telah memetakan jalannya sendiri dengan mengabaikan demokrasi.

Baca juga : Putin Vs "Putin"

“Seperti otoriter lainnya, dia menyamakan kesejahteraannya sendiri dengan kesejahteraan bangsa, dan dia menyamakan oposisi dengan pengkhianatan,” tulis Albright yang sekarang berusia 84 tahun.

Tapi Putin punya pendapat berbeda. Menurut Putin, justru negara Barat lah yang telah menghina Rusia.

Siapa yang benar? Tergantung kacamata masing-masing dalam melihatnya. Karena, AS juga dikenal sebagai agresor di banyak wilayah di dunia.

Baca juga : Ukraina Sampai Tom And Jerry

AS dan Barat menjadi pelaku yang menanam benih dendam di banyak negara. Juga menanamnya di dada Putin. Sekarang, Putin ingin mengembalikan kejayaan Uni Soviet walau harus mencaplok negara orang.

Ya, dendam politik bisa sangat merusak. Jangan main-main. Karena, tatanan bisa diacak-acak untuk melunasi dendam politik itu. Negara dan pemerintah bisa dipersonifikasi.

Semoga di Indonesia tidak ada dendam politik. Karena, dendam pribadi maupun kelompok, bisa mewujud dalam bentuk kebijakan. Di pusat maupun daerah. Itu sangat berbahaya. Hati-hati. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense