Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tempe Dan Wajah Kita

Minggu, 13 Februari 2022 07:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Siap-siap. Ada ramalan: harga tempe bakal naik. Penyebabnya, kenaikan harga kedelai di tingkat global. Kenaikan ini bisa sampai Juli 2022.

Sebelumnya, di awal 2022, harga gas sudah naik. Lalu minyak goreng, ikut naik. Langka pula. Harga Pertamax Turbo- Dexlite juga sudah naik, kemarin.

Baca juga : Bisa Bongkar Tak Bisa Masang

Ramalan naiknya harga tempe dan kedelai disampaikan Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Jumat (11/2) lalu.

Begitulah dunia sekarang. Kenaikan harga kedelai di Texas bisa berdampak kepada penikmat tempe di Grobogan.

Baca juga : Ketangkap Karena Apes

Memang tidak semua orang menjadi penggemar tahu tempe. Juga tidak semua orang pengguna pertamax turbo. Tapi, efek dan dampak ikutannya bisa menimpa rakyat. Rakyat yang “menikmatinya”.

Heboh tempe bukanlah barang baru. Sudah sangat lama. Tapi, sayangnya, kita seperti tak berkutik. Sama seperti heboh sawit di negara penghasil sawit ini. Justru Malaysia yang lebih berkuasa “mengatur” harga.

Baca juga : Menghadapi Ketidakpastian

Padahal, sejak era 50-an Indonesia sudah menggelorakan swasembada pangan. Lalu di era Orde Baru, 1984, kita pernah mencapai swasembada beras. Sayangnya, itu tak lama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.