BREAKING NEWS
 

Awas "Mulut Dan Kuku"

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Selasa, 14 Juni 2022 06:48 WIB
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi kita orang awam, penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak saat ini, mungkin “biasa saja”.

Kasus ini kalah seksi misalnya dengan isu copras-capres, reshuffle kabinet, K-Pop, transfer pemain bola, atau googling tempat makan enak.

Sesungguhnya, penyakit ini juga ada hubungannya dengan tempat makan enak, di hotel dan restoran. Tempat makan di pinggir jalan yang menyajikan daging biasa atau premium, juga bisa terdampak.

Baca juga : Mengelola "Hantu"

Hasil riset 20 tahun lalu yang dirilis Prism, menunjukkan dampak itu. Data ini sudah lama sekali. Sama seperti masyarakat yang sepertinya sudah melupakan penyakit mulut dan kuku. Di Indonesia, ini bisa disebut penyakit “jadul”.

Datanya: penyakit ini berdampak 52 persen terhadap hotel dan restoran. Dampak tertinggi tentu saja terhadap usaha ternak. Ada dampak lainnya, misalnya pertanian, perdagangan, transportasi serta tenaga kerja.

Sejak menyerang akhir April 2022, kerugian akibat penyakit ini diperkirakan mencapai Rp 20 triliun!

Baca juga : Lari Bareng Di Trek Lurus

Kalau tidak segera ditangani dengan baik, dampaknya akan terus bertambah dan meluas ke banyak sektor.

Kegagapan penanganan serangan awal Covid-19, mestinya menjadi pelajaran berharga dalam menghadapi kasus PMK. Jangan gagap lagi. Perlu keseriusan.

Adsense

Saat ini misalnya, banyak sapi yang tertahan di pelabuhan-pelabuhan. Transportasi tak bergerak. Peternak dan pedagang bingung. Sementara kebutuhan hewan kurban dan kebutuhan lainnya sudah mendesak.

Baca juga : Menunggu Pilihan Di Bulan Juni

Masuknya penyakit yang sudah puluhan tahun raib dari Indonesia ini, sebenarnya bisa diantisipasi kalau ada “keamanan tingkat tinggi”. Keamanan ini, dari dalam negeri maupun dari negara asal ternak yang diimpor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense