BREAKING NEWS
 

Evaluasi Total dan “Keledai”

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Selasa, 4 Oktober 2022 06:29 WIB
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Panitia pelaksana pertandingan, juga seringkali tidak profesional. Misalnya, tiket dicetak melebihi kapasitas. Benda-benda yang tidak diizinkan masuk stadion, lolos. Bisa masuk.

Di sinilah dibutuhkan ketegasan dan konsistensi. Pertanyaan lainnya: apakah stadion-stadion sudah memenuhi standar FIFA atau PSSI? Jangan sampai kondisi ini menjadi “bom waktu”.

Pertandingan yang dimulai pukul 20.00 WIB atau 21.00 di wilayah tengah dan 22.00 WIT, juga dipertanyakan. Terlalu malam bagi pemain dan penonton.

Baca juga : Tragedi ``Nunggu Di Ujung``

Aparat yang berjaga juga perlu mendapat pemahaman menyeluruh mengenai prosedur penanganan. Terutama menangani massa. Juga perlu bekal peraturan PSSI atau FIFA. Misalnya soal gas air mata.

Banyak sekali komorbid dalam sepakbola Indonesia. Di sinilah pentingnya implementasi, konsistensi, ketegasan serta kesaktian kalimat “evaluasi total” tersebut.

Pengurus PSSI atau PT LIB sebagai penyelenggara, serta seluruh stakeholder sepakbola tentu sudah tahu, evaluasi total seperti apa yang dilakukan FA, PSSI-nya Inggris setelah tragedi Hillsborough, Inggris pada 15 April 1989.

Baca juga : Membereskan Dua Bangunan Besar

Setelah tragedi yang menelan korban jiwa 96 orang serta 766 luka-luka itu, sepakbola Inggris berubah total. Saat ini, liga Inggris menjadi liga paling menarik dan atraktif di seluruh dunia.

Tapi seringkali, di sinilah perbedaaannya: Bangsa ini suka menganggap enteng. Terlalu mudah menjadikan faktor penting menjadi tidak penting. Mudah bertoleransi untuk hal-hal yang terlihat kecil tapi justru penting. Tidak tegas, tidak konsisten. Panas-panas tai ayam. Sering bersikap “bergelap-gelap dalam terang”.

Kita lihat setelah tragedi horor di Kanjuruhan ini, apa dan bagaimana hasilnya? Apakah evaluasi ini akan berbuah perubahan, bahkan perubahan total, atau justru menjadi lebih dari “keledai”. Karena, keledai saja, yang dikenal sebagai hewan keras kepala dan kurang pintar “tak akan jatuh di lubang yang sama sampai dua kali”.

Baca juga : Timpang, Korup Dan Takut

Kita tunggu saja.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense