Sebelumnya
Dengan modal kursi sedominan itu, koalisi ini bisa membentuk dua pasangan capres-cawapres. Bisa melahirkan dua poros. Dengan panglimanya masing-masing.
Di bawah arahan panglima, dua poros ini tetap akan bertarung. Habis-habisan. Tapi pertarungan a la “kawan sendiri”. Karena, keduanya lahir dari satu rahim politik, yang benihnya sudah mulai ditanam dari sekarang.
Dengan demikian, Pilpres 2024 bisa melahirkan “all ‘orang kita’ final”. Atau “all gotong royong final”. Atau apalah namanya.
Baca juga : Reshuffle Hari Rabu?
Pola ini sama dengan “all Indonesian final” di turnamen bulutangkis. Demi juara, mereka akan bertanding mati-matian. Saling serang. Kalau perlu bersitegang. Dramatis.
Setelah pertandingan usai, mereka salaman dan berpelukan lagi. Haha-hihi lagi, ngopi bareng lagi. Karena, pemenangnya tetap Indonesia. “Orang-orang kita” juga.
Apakah pintu tiga pasang capres sudah tertutup? Tetap terbuka. Dengan catatan, Demokrat dan PKS mampu memecah atau menarik satu diantara anggota koalisi pemerintah.
Baca juga : KPK Dipukul 3-4 Kali
Dalam perspektif lain, capres bisa tiga pasang kalau koalisi “berbaik hati” membiarkan atau melepas satu parpol “menyeberang” ke koalisi Demokrat-PKS.
Bagi rakyat, harapannya sederhana saja: tetap terjadi “all Indonesian final”. Dalam artian, pemenangnya rakyat Indonesia. Murni rakyat. Bukan orang perorang, kelompok atau parpol. Bukan pula oligarki.
Namun, skenario dua atau tiga pasang capres di Pilpres 2024 itu bisa buyar kalau MPR sanggup melakukan amandemen UUD.
Baca juga : Kaget PCR Dan Baju LV
Karena, ketika amandemen dibuka, sama seperti membuka guci pandora. Semuanya bisa keluar. Apa pun. Semuanya serba mungkin, liar, luar-dalam. Bahkan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.