BREAKING NEWS
 

Seni Lukis Anak Bertalenta Khusus Bikin Pesonas Semarang Semakin Berwarna

Reporter & Editor :
MARULA SARDI
Rabu, 6 Juli 2022 18:45 WIB
Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 di Semarang, Jawa Tengah, semakin berwarna dengan kegiatan seni anak-anak bertalenta khusus, selain kegiatan olah raga. Acara ini untuk mengasah rasa yang mereka miliki melalui berbagai bentuk karya seni. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 di Semarang, Jawa Tengah, semakin berwarna dengan kegiatan seni lukis anak-anak bertalenta khusus, selain kegiatan olah raga. Acara ini untuk mengasah rasa yang mereka miliki melalui berbagai bentuk karya seni.

“Kelemahan anak-anak bertalenta khusus ini adalah soal intelektual, tapi mereka memiliki sensitifitas yang tinggi, yang bisa dimunculkan melalui karya seni. Rasa sensitif yang terkelola dengan baik bisa ditampilkan melalui berbagai bentuk, seperti lukisan, nyanyian atau tarian,” kata Warsito Ellwein, Ketua Special Olympic Indonesia (Soina), di Semarang, Rabu (6/7).

Dia mengungkapkan, berbagai karya seni anak-anak bertalenta khusus bisa sangat berbeda dengan karya seni pada umumnya. Namun, bersandar pada pendapat Ki Hajar Dewantoro, kata Warsito, apapun yang dihasilkan dapat masuk kategori karya seni.

Baca juga : DKI Optimis ERP Bikin Pengguna Kendaraan Pribadi Beralih Ke Angkutan Umum

“Seluruh coretan berpotensi jadi lukisan, apapun bentuk gerakan bisa jadi tarian, suara yang dihasilkan bisa jadi nyanyian dan bunyi yang diperdengarkan bisa menjadi musik,” ujarnya mengutip pendapat Ki Hajar Dewantoro.

Adsense

Untuk itulah perlu disediakan ruang yang luas agar perspektif yang berkembang mengenai anak-anak bertalenta khusus ini tetap positif. Lukisan, tarian, dan nyanyian anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata ini tetap membawa kebahagian untuk semua pihak.

Melalui berbagai kegiatan yang diadakan selama berlangsungnya Pesonas, Soina berupaya membangun ruang perspektif seni yang baru berdasarkan perspektif para disabilitas intelektual tersebut.

Baca juga : Menteri Basuki Cek IPAL Krukut Untuk Kurangi Pencemaran Limbah

Yang pasti, ujarnya, mereka memiliki kecerdasan khusus dan sensitivitas dalam melihat alam dan situasi di sekitar mereka. Potensi inilah yang harus dieksplorasi lebih lanjut sehingga menjadi kelebihan mereka.

Koordinator kegiatan non cabang olah raga Daniel Agung Wahyudiono menjelaskan, untuk para peserta disediakan berbagai fasilitas permainan dan berkreasi seni. Ada peralatan ular tangga, dakon, dan jarangan. Gamelan sebagai alat musik diletakkan di beberapa titik di aula Museum Ronggowarsito untuk mereka mainkan bersama.

“Ada parade budaya berupa tarian dan nyanyian lagu daerah, serta melukis bersama di atas kain sepanjang 50 meter. Peserta juga diajak berkeliling museum untuk menikmati karya seni para leluhur, kemudian nonton cinema tiga dimensi,” kata Daniel.

Baca juga : Gibran Semakin Moncer

Pesonas yang dibuka 4 Juli 2022 di Holy Stadium, Semarang oleh Menpora  Zainudin Amali dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berlangsung meriah. Acara ini diikuti oleh 1.118 atlet dari 21 provinsi, dan mempertandingkan 12 cabang olah raga.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense