Dark/Light Mode

Pelajar Jangan Mau Dijadikan Tameng Perusuh Berkedok Demo

Selasa, 1 Oktober 2019 22:40 WIB
Logo IPNU (Foto: Istimewa)
Logo IPNU (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) mengimbau para siswa agak tak terbawa arus ikut berunjuk rasa yang disertai perusakan fasilitas umum. IPNU mengingatkan para pelajar untuk menolak dijadikan tameng pihak-pihak yang menginginkan terjadinya kerusuhan di Jakarta.

"Melihat fenomena sekarang bahwa pelajar (SMA/Sederajat) bukan ranahnya mewakili aspirasi di lapangan dengan berdemo. Apa lagi merusak fasilitas umum. Seharusnya pelajar itu menunjukkan prestasi dan kapabilitasnya untuk bangsa dan negara serta berani bersaing di dunia internasional,” kata Wakil Waketum Pengurus Pusat IPNU, Muhamad Muhadzab, di Jakarta, Selasa (1/10). 

Baca juga : Diperluas, Bandara Hasanuddin Makassar Ditargetkan Tampung 15 Juta Penumpang

Muhadzab menyoroti fakta banyaknya pendemo diamankan penegak hukum yang ternyata hanya menggunakan seragam pelajar. Hal itu menurutnya membuktikan bahwa ada pihak yang sengaja menginginkan atau memanfaatkan demo untuk menciptakan kericuhan dengan menjadikan pelajar sebagai perisai.

“Sejumlah video yang beredar membuktikan bahwa sebagian pendemo ketika diamankan pihak Kepolisian ternyata hanya berpura-pura sebagai pelajar. Mereka mengenakan seragam pelajar, menyusup untuk membuat kericuhan, dan perusakan fasilitas dengan bayaran. Pelajar jangan mau dijadikan kedok atau tameng pihak-pihak tertentu yang ingin membuat situasi di Indonesia semakin memanas,” pesannya.

Baca juga : Anies ke Anak STM: Jangan Lakukan Pelanggaran Hukum

“Kami mengingatkan para pelajar untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan daripada ikut berdemo ke DPR. Ke depan pelajar banyak tantangan dan juga banyak persaingan, jikalau tidak meningkatkan kualitas dan kapabilitasnya maka pelajar tidak termasuk bonus demografi di negara kita tercinta ini,” sambung mantan Ketua IPNU DKI Jakarta ini.

Di sisi lain, Muhadzab berharap pihak sekolah mampu lebih serius dalam mengawasi siswanya baik dalam sekolah maupun ketika pulang sekolah. “Sekolah harus intens mengawasi. Berikan sanksi serius yang ikut-ikutan demo di lapangan. Dalam demo ini ternyata banyak dimanfaatkan oknum yang berpakaian sekolah dan dibayar, hal ini telah jelas demo bukan karena kepentingan masyarakat tapi ada yang tidak suka Indonesia aman dan damai,” tegasnya. 

Baca juga : Petani Minta Kenaikan Cukai Rokok Ditunda

Anggota DPR, Ahmad Sahroni, berpesan terhadap kaum muda, khususnya para pelajar untuk berpikir rasional dan tidak mudah terhasut isu yang beredar di media sosial. “Ini bangsa harus kita cintai seutuhnya. Ke depan, bangsa semakin modern dan teknologi semakin luar biasa. Jangan termakan isu di media sosial, belajar berpikir tentang rasional. Jangan terbawa hasutan isu yang sedang diramaikan,” pesan Ahmad Sahroni saat menjadi pembicara di Student Council Conference bertema “Berani Mulai Perubahan” yang diadakan Scorence di Conclave Simatupang, Jakarta, Minggu (29/9).

“Media sosial ini dalam hitungan detik, kalian semua bisa tahu, tapi apakah informasi di media sosial itu benar adanya? Belum tentu. Belajar menyikapi yang ada secara rasional,” imbuhnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.