Dark/Light Mode

Kembali Mewabah

Antisipasi DBD Kurang Greget

Senin, 4 Februari 2019 10:43 WIB
Foging (Foto : Istimewa).
Foging (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, penetapan status waspada DBD di Ibu Kota disebabkan angka kasus DBD yang terus meningkat. “Waspada dalam arti kalau didiamkan nanti terus begerak angkanya,” katanya.

Per 27 Januari 2019, ada 613 kasus DBD di Jakarta. Rinciannya, 231 kasus di Jakarta Selatan, 169 kasus di Jakarta Timur, 153 kasus di Jakarta Barat, 37 kasus di Jakarta Utara, dan 23 kasus di Jakarta Pusat. Salah satu penyebab DBD ini karena kelembapan udara. Sedangkan di Kepulauan Seribu belum ada kasus DBD. “Kepulauan Seribu kan air laut, tidak terlalu disukai nyamuk. Yang disenangi nyamuk adalah air tawar,” terangnya.

Baca juga : Sumba Barat Diguncang Gempa M6,2

Dinas Kesehatan DKI bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah meneliti korelasi kelembapan udara Jakarta dengan tingkat DBD. Hasilnya bahwa kelembapan udara di lima kota Jakarta akan tinggi dalam tiga bulan ke depan. “Semakin lembap, nyamuk semakin senang,” ujar Widyastuti.

Pihaknya mengimbau warga agar segera mencari pertolongan pertama jika mengalami demam mendadak. Selain demam tinggi, gejala DBD juga meliputi nyeri otot dan sendi, terdapat bintik merah/ruam di kulit, mual, serta nyeri dan ulu hati. Pada kasus yang parah, dapat terjadi pendarahan dan syok yang membahayakan nyawa.

Baca juga : Debat Tanpa Kisi-Kisi, Maruf Berani Kok

Selain itu, masyarakat diminta untuk terus menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) Plus setiap seminggu sekali. Warga juga diimbau melakukan penanaman tanaman yang tidak disukai nyamuk, seperti zodia, serai, lavender, bawang putih, dan geranium.

Untuk warga yang memiliki kolam, agar dapat memelihara ikan yang akan memakan jentik-jentik nyamuk. “Nggak perlu ikan yang mahal, seperti ikan cupang,” imbuhnya.

Baca juga : Orang Miskin Bernapas Lega

Sementara itu, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari 34 provinsi bahwa mulai 1 Januari hingga 30 Januari 2019 sudah terjadi 13.683 kasus DBD dan penderita yang tidak tertolong sudah ratu￾san jiwa. “Data kematian hingga 29 Januari 2019 sebanyak 133 jiwa,” katanya. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.