Dark/Light Mode

Arifin Putra Ubah Sampah Menjadi Rupiah

Jumat, 19 Februari 2021 02:04 WIB
Arifin Putra. (Foto: ist)
Arifin Putra. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tantangan persoalan sampah menjadi masalah yang sulit untuk ditangani berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat timbulan sampah yang ada di Indonesia pada 2020 mencapai 67,8 juta ton, dan akan bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

Polemik sampah khususnya plastik tidak hanya terjadi di kawasan perkotaan tetapi juga kawasan wisata. Siapa yang menyangka, di balik indahnya kawasan Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo menyimpan permasalahan lingkungan yang harus menjadi perhatian besar, terutama terkait sampah plastik. 

Baca juga : Biden Akhirnya Teleponan Sama Xi Jinping

Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, NTT, mencatat jumlah sampah plastik yang dikumpulkan mulai dari perairan Labuan Bajo hingga Kawasan Taman Nasional Komodo perharinya mencapai lima hingga sepuluh ton. Sampah tersebut bukan hanya sampah yang ada di daratan tetapi juga di laut yang kemudian tersapu gelombang hingga ke pesisir pantai. 

Hal ini pula yang mendorong aktor Indonesia Arifin Putra. Selama bertahun-tahun, pria Taurus ini telah banyak berevolusi keduanya dalam kehidupan akting dan pribadi. 

Arifin Putra mengambil langkah berani dalam hidupnya dengan menjadi salah satu WWF Warriors dan menyuarakan pentingnya masalah lingkungan hidup. 

Baca juga : Perbaikan Jalur Tuntas, Kereta Api Sudah Dapat Melintas

“Aktivisme lingkungan entah bagaimana memenuhi impian masa kecil saya. Saya selalu ingin menjadi pemilik pabrik mobil ramah lingkungan. Sama seperti mengapa saya suka menjadi aktor, mengambil langkah dalam masalah lingkungan adalah hal yang saya sukai dan sudah lama kenal,” ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Arifin pada program The Indonesia Economic Club membahas “Sampah Jadi Rupiah” di iNews. Acara yang dipandu Prof. Rhenald Kasali itu juga menghadirkan Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia Saut Marpaung dan Koordinator Indonesia Waste Platfom Ica Martha.

Arifin mendorong setiap orang untuk melakukan langkah-langkah kecil seperti membawa tumbler sendiri, mendukung perusahaan ramah lingkungan, plus beradaptasi dengan makan nabati selama satu hari untuk mengurangi dampak buruk dari eksploitasi ternak.

Baca juga : Volume Kubah Lava Merapi Turun Signifikan

Saat ini Indonesia tengah menuju penerapan ekonomi sirkular dengan mendorong gerakan daur ulang sampah plastik berkelanjutan dan pengadaan barang ramah lingkungan. Pemerintah pada 2025 pemerintah menargetkan bisa mengurangi 30 persen sampah plastik serta menangani 70 persen sampah lain melalui gerakan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle atau mengurani, menggunakan ulang, dan mendaur ulang. [DIT]

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.