Dark/Light Mode

Sudah Penuhi Syaratkah RI Cabut Status Pandemi Covid

Rahmad Handoyo: Tingkat Penularan Sudah Rendah

Sabtu, 17 Juni 2023 07:00 WIB
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

 Sebelumnya 
WHO menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing negara tentang perubahan pandemi menjadi endemi. Namun, catatan-catatan WHO men­jadi rujukan untuk kita jalankan.

Sudah sewajarnya Indonesia mengubah status pandemi Covid-19 ya?

Secara global, masih ada pandemi dan ada yang sudah berubah menjadi endemi. Tapi perlu kita ingat, pan­demi, secara global masih mematikan. Endemi pun masih membawa korban.

Bagaimana kondisi global saat ini?

Baca juga : Dicky Budiman: Kata Kuncinya, Bisa Diprediksi

Tingkat penularannya, paling ti­dak, sudah rendah. Sudah di bawah satu. Seseorang yang tertular, tidak menularkan lagi. Namun demikian, pandemi yang masih ada dan juga sudah ada yang menurunkan status menjadi endemi, ini masih berisiko. Untuk itu, kita harus tetap mematuhi rekomendasi WHO.

Apa yang harus menjadi perha­tian Pemerintah?

WHO merekomendasikan, pertama, tetap memantau secara statistik kondi­si masing-masing negara. Terutama, dari sisi mutasi subvarian-subvarian baru. Kasus-kasus itu harus terus kita pantau. Setiap negara harus melapor­kan kepada WHO, apakah ada yang lebih serius. Apakah ada yang lebih, atau masih sama dengan Omicron misalnya. Itu juga rekomendasi WHO.

Kedua, WHO juga merekomenda­sikan agar vaksinasi tetap dijalankan. Tetap direkomendasikan bagi yang belum divaksin booster satu dan dua. Ini untuk menambah kekuatan tubuh kita. Termasuk, strategi Pemerintah tetap mendorong masyarakat mengi­kuti vaksin booster satu dan dua.

Baca juga : Virus Tak Hilang, Tapi Hidup Berdampingan Dengan Kita

Selain itu?

Pantau perkembangan mutasi-mu­tasi subvarian itu. Adakah yang serius. Tingkat keseriusannya seperti apa. Biar kita juga bersiap siaga meng­hadapi situasi yang tidak diinginkan. Jadi, strategi kita ini sudah sejalan dengan apa yang direkomendasikan WHO.

China mengalami lonjakan kasus lagi. Apakah sudah tepat Indonesia mengubah pandemi menjadi en­demi?

Kita tidak bisa bandingkan Indonesia aple to aple dengan China.

Baca juga : Status Pandemi Dicabut, Pendapatan DKI Terkerek

Kenapa tidak bisa?

Karena, kasusnya kan beda. Kekuatan kelompok kita, sudah terben­tuk sedemikian kuat. Dari sisi alami, yang sudah terpapar sudah sekian banyak.

Itu secara otomatis juga menambah kekebalan individu, ditambah keke­balan kelompok yang buatan, dalam hal ini melalui vaksin sampai booster satu dan dua. Indonesia dan China berbeda.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.