Dark/Light Mode

Perekonomian Ibu Kota Menggeliat

Status Pandemi Dicabut, Pendapatan DKI Terkerek

Sabtu, 13 Mei 2023 07:30 WIB
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta Michael Rolandi. (Foto: Dok. Pemprov DKI).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta Michael Rolandi. (Foto: Dok. Pemprov DKI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat perekonomian di Ibu Kota menggeliat. Kebijakan tersebut sukses mengerek pendapatan DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pem­prov) DKI Jakarta mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai 30 April mencapai Rp 12 triliun atau 22.86 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 sebesar Rp 52,77 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebe­sar 19, 30 persen dari target.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta Michael Rolandi menyebut, peningkatan pendapatan daerah per 30 April 2023 berasal dari pajak, retribusi, pendapatan transfer dan lain-lain.

Baca juga : GoTo Tahan Banting Saat Pandemi Dan Pemulihan

“Alhamdulillah pendapatan daerah yang sah ini bisa melam­paui pendapatan di tahun 2022,” katanya, di Jakarta, kemarin.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Andyka mengapresiasi kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tersebut. Menu­rutnya, realisasi pendapatan daerah triwulan pertama tahun 2023 ini memuaskan.

“Pencapaian hingga per 30 April 2023 itu melebihi tahun 2022. Ini sekaligus menjawab kegundahan atau isu-isu pesimis yang beredar,” kata Andyka saat rapat evaluasi anggaran bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/5).

Baca juga : Dukung Penanggulangan Pandemi, YLAM Raih Penghargaan dari Kemenkes

Sebelumnya, target yang dipatok Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam rancangan APBD tahun anggaran 2023 diragukan tercapai.

Meski pendapatan meningkat, Andyka menyoroti realisasi be­lanja yang baru mencapai 15,49 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan per April 2022 yang menyentuh 18, 20 presen.

Sebelumnya, Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekono­mi Jakarta pada triwulan I-2023 tumbuh 4,95 persen atau naik sedikit dibanding triwulan I-2022 yang tercatat 4,85 persen.

Baca juga : Komitmen Tangani Pandemi, AMNT Raih Penghargaan PPKM Award

Perekonomian Jakarta diproyeksi akan terus tumbuh. Bah­kan, melampaui target yang telah ditetapkan. Sebab, kini status pandemi sudah dicabut, masyarakat sudah lebih per­caya diri melakukan transaksi ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.