Dark/Light Mode

Golkar Usung Prabowo-Gibran, Pendukung Ganjar Kecewa?

Firman Soebagyo: Tiap Orang Berhak Memilih Dan Dipilih

Minggu, 22 Oktober 2023 08:08 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar resmi mendukung anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Keputusan ini, dibacakan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. Rapimnas ini, digelar di kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10). 

Menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, keputusan untuk mengusung Prabowo-Gibran, sudah disepakati seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan Ketua DPD Golkar, semuanya mengusulkan dan mendukung Mas Gibran untuk kami pasangkan dengan Pak Prabowo," kata Airlangga.

Namun, keputusan Partai Golkar ini, disayangkan partai koalisi pendukung Ganjar-Mahfud MD. Mengingat, Gibran adalah kader PDIP yang seharusnya menjadi pendukung Ganjar-Mahfud.

"Saya mempertanyakan, begitu banyak tokoh di Golkar, kenapa mengambil dari luar untuk dijadikan Cawapres," prihatin Ketua DPP PPP Usman M Tokan.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo tidak mempermasalahkan penilaian seperti itu. Menurutnya, dunia politik memang penuh dinamika.

Baca juga : Idris Laena: Bukti Golkar Partai Negawaran

Contohnya, pada era reformasi, banyak kader Golkar pindah ke PDIP. Menurutnya, Golkar menerima kenyataan itu. Karena, itu hak politik yang tidak bisa dilarang. 

"Dinamika politik memang seperti itu. Saat ini, banyak kader yang tidak enjoy di partainya, lalu pindah ke partai lain," katanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Firman Soebagyo dan Usman Tokan mengenai hal tersebut.

 

Partai Golkar resmi ingin mengusung Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Salah satu agenda Rapimnas ini, adalah membuat keputusan politik tentang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pilpres, termasuk mengusung Capres-Cawapres. 

 

Baca juga : Firman Soebagyo: Perlu Yang Mengerti Ekonomi Makro Dan Mikro

Kenapa usung Gibran?

Kami memilih sosok Gibran karena melihat bonus demografi saat ini, pemilih milenial atau GenZ hampir 56 persen dari jumlah pemilih. Artinya, bahwa inilah yang harusnya diperebutkan.

Ada faktor lain?

Alasan lainnya, transformasi kepemimpinan ke depan, harus segera dimulai dari sekarang. Kalau tidak, kita akan kehilangan bonus demografi itu.

Karena itu, berdasarkan pertimbangan yang matang, Ketua Umum Golkar memilih Gibran. Ketum legowo untuk menjadi king maker dalam penentuan Capres-Cawapres. Ini merupakan keputusan yang terbaik dari yang baik.

 

Tetapi, Gibran adalah kader PDIP. Bagaimana itu?

Baca juga : Survei ISC: Prabowo Subianto Didukung Sebagian Besar Pemilih Loyal Jokowi-Maruf

Dulu juga sama. Pada era reformasi, banyak kader Golkar pindah ke PDIP. Kami harus menerima kenyataan, karena itu hak politik. Kami tidak bisa melarang.

Dinamika politik memang seperti itu. Saat ini, memang banyak kader yang tidak enjoy di partainya, lalu pindah ke partai lain.

Itu hak prerogatif orang per orang dalam politik. Setiap orang punya hak untuk dipilih dan memilih. Punya hak dicalonkan dan mencalonkan. Tidak bisa dilarang siapa pun.

 

Apa harapan Anda tentang Pemilu 2024?

Ayo kita bertarung secara sehat, saling menghormati, tanpa konflik. Siapa pun yang menang, kita hormati. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.