Dark/Light Mode

Solar-Hydropower-Wind Hybrid System, Sumber Energi Terbarukan Penghasil Listrik Rendah Emisi

Selasa, 27 Desember 2022 14:43 WIB
Sumber energi terbarukan cahaya matahari, air, dan angin. (Foto: Balkan Green Energy)
Sumber energi terbarukan cahaya matahari, air, dan angin. (Foto: Balkan Green Energy)

Sebesar 13 persen dari populasi dunia tidak mendapatkan akses terhadap listrik modern. Hal tersebut diungkapan Jevtic & Bouland (2019) dalam penelitiannya dan terdapat sekitar satu miliar orang di dunia hidup tanpa listrik. Padahal, dapat kita ketahui bahwa energi listrik sangat penting bagi kehidupan sehari-hari manusia. Mulai dari sektor rumah tangga, transportasi, hingga industri. Energi listrik dapat membantu manusia dalam mengefektifkan waktu yang mereka punya. Sebagai contoh, penggunaan alat-alat elektronik dalam sektor rumah tangga, seperti mesin cuci pakaian dan penanak nasi yang dapat digunakan secara otomatis dalam waktu yang bersamaan sangat memungkinkan para pelakunya melakukan lebih banyak kegiatan sekaligus dalam waktu yang lebih singkat.

Sebagian besar dari listrik yang ada di dunia saat ini masih memanfaatkan sumber energi tidak terbarukan, seperti gas alam, minyak bumi, dan batu bara dalam proses pengolahannya. Pembakaran yang dilakukan saat proses produksi terhadap bahan bakar fosil tersebut melepas senyawa karbondioksida (CO2) serta gas-gas rumah kaca lainnya. Selain dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia, gas-gas tersebut juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya dampak-dampak buruk pada lingkungan seperti pemanasan global dan perubahan iklim. 

Sadar akan hal tersebut, banyak yang mulai beralih ke energi terbarukan dalam memproduksi listrik. Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari alam dan dalam pemanfaatannya tidak akan mengurangi sumber daya alam (Nasruddin, 2016). Energi ini mengakibatkan lebih sedikit efek terhadap kesehatan manusia serta lingkungan. Karena itu, sumber energi ini seharusnya dapat mengurangi risiko bahaya terhadap manusia maupun lingkungan (Jevtic & Bouland, 2019). 

Solar-Hydropower-Wind Hybrid System dapat menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan di atas. Sistem ini merupakan penggabungan tiga jenis energi terbarukan yaitu cahaya matahari, air, dan angin sebagai sumber penghasil listrik alternatif. Diharapkan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan ini dapat membantu upaya pengurangan jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan saat memproduksi listrik. 

Baca juga : Menteri Siti Puji Industri Hulu Migas Terapkan Teknologi Rendah Emisi

Solar-Hydropower-Wind Hybrid System

Hybrid energy system atau sistem energi hibrida (gabungan) merupakan sebuah sistem yang mengkombinasikan dua atau lebih sumber energi untuk menghasilkan listrik. Sistem ini dapat berdiri sendiri sehingga dapat meningkatkan efisiensi sistem serta keseimbangan yang lebih besar dalam pasokan energi (Tharo, Hamdani, & Andriana, 2019). Pada tulisan ini, terdapat tiga jenis sumber energi terbarukan yang akan disatukan.

Solar-hydropower-wind hybrid system merupakan sebuah sistem yang menggabungkan tiga jenis sumber energi terbarukan yaitu cahaya matahari, air, dan angin. Masing-masing sistem penyusun dapat bekerja secara bergantian sehingga dapat mengatasi ketidakpastian yang merupakan sifat dari sumber energi terbarukan. Sistem ini juga dapat memungkinkan penurunan biaya operasional dengan cara mengoptimalkan ukuran komponen sehingga sistem ini dapat menjadi sebuah sistem energi yang terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan (Zebra, van der Windt, Nhumaio, & Faaij, 2021).

Solar power atau tenaga surya merupakan penggunaan energi matahari baik secara langsung sebagai energi panas atau melalui penggunaan sel fotovoltaik (PV cell) untuk menghasilkan listrik. Hydropower merupakan pemanfaatan energi air sebagai penghasil listrik, baik air dari bendungan, sistem penyimpanan yang dipompa, aliran sungai, maupun pasang surut. Wind power atau energi angin merupakan proses di mana angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik atau listrik.

Baca juga : Gandeng Circle-K, Swap Energi Hadirkan Tip Untuk Pengguna Motor Listrik

Penerapan solar-hydropower-wind hybrid system ini ditargetkan untuk masyarakat pedesaan dengan kepadatan penduduk yang rendah dan rumah yang tersebar mengingat akses listrik memiliki dampak sosial yang sangat penting, seperti meningkatkan kondisi kehidupan dengan membantu mengembangkan layanan kesehatan, pendidikan, serta akses informasi (Zebra, van der Windt, Nhumaio, & Faaij, 2021). 

Sebuah perusahaan energi bernama Sinovoltaics menjelaskan bahwa sistem gabungan ini dijalankan dengan menggabungkan ketiga sistem sumber energi yang bekerja dengan cara-cara berikut. Sistem surya menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik menggunakan modul fotovoltaik (PV), sedangkan sistem angin menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik dari tenaga angin, dan sistem hidroelektrik menghasilkan tenaga listrik dari tenaga air. Sumber air yang digunakan dapat berasal dari bendungan, sistem penyimpanan yang dipompa, energi aliran sungai ataupun energi pasang surut.

Cara Kerja Solar-Hydropower-Wind Hybrid System

Energi yang telah dihasilkan dari PV surya dan turbin angin disalurkan ke solar cell untuk dikonversikan menjadi energi listrik. Setelah itu, listrik akan masuk ke dalam charge controller yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas listrik ke baterai. Baterai menyimpan arus listrik yang dihasilkan dan menyalurkannya pada inverter untuk diubah arusnya dari DC (searah) ke AC (bolak-balik) (Rusman, 2015). 

Baca juga : Sri Mul Rayu Orang Paling Tajir Di Dunia

Sumber: Sinovoltaics

Pada sistem hydropower, energi yang dihasilkan dari turbin air akan melewati generator untuk mengubah bentuk energi mekanik menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke sebuah alat yaitu ELC (Electronic Load Controller) yang berfungsi sebagai penstabil untuk mempertahankan agar frekuensi dan tegangan yang dihasilkan tetap konstan walaupun beban berubah-ubah (Widanarso, 2014). Barulah setelah itu listrik disalurkan kepada konsumen dan dapat digunakan untuk mengoperasikan barang-barang elektronik.

Dalam pengaplikasiannya masih diperlukan peran pemerintah terutama dalam pembiayaan dan penyediaan sumber daya (Nasruddin, 2016). Selain itu, penerimaan serta kesadaran dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan sistem ini. Namun hal tersebut mungkin masih terhambat dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat (Zebra, van der Windt, Nhumaio, & Faaij, 2021).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.