Dark/Light Mode

Menteri Arifin Tasrif Kick Off Webinar Energi Terbarukan

Energi Listrik Dari Matahari Lebih Mudah, Murah Dan Cepat

Kamis, 18 Maret 2021 06:30 WIB
Menteri ESDM, Arifin Tasrif. (Foto: Istimewa)
Menteri ESDM, Arifin Tasrif. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - International Youth Summit for Society of Renewable Energy (IYSRE) dimulai tadi malam. Kick off-nya dilakukan Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang menjadi pembicara kunci, dan memberikan paparan mengenai kondisi mutakhir transisi energi nasional dan strategi Kementerian ESDM.

Ada 620 participant bergabung dalam Kick Off IYSRE ini. Mayoritas berasal dari generasi muda, mahasiswa, dan penggiat energi baru terbarukan Indonesia. Mereka mengikuti dengan antusias dari pukul 19.00 WIBhingga acara berakhir sekitar pukul 21.00 WIB.

Selain Menteri ESDM, hadir pada Webinar Kick Off tadi malam, yaitu Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Anggota Komisi VII DPR, Dyah Roro Esti, dan Founder Society of Renewable Energy Zagy Yakana Berian. Opening Remark disampaikan Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara Darmayana.

Baca juga : Bertemu Menteri ESDM, Bamsoet Dorong Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Kendaraan Listrik

Dalam paparannya, Menteri ESDM mengungkapkan, potensi terbesar energi baru di Indonesia adalah tenaga surya. Kapasitasnya mencapai 200 ribu GW, sementara yang sudah dimanfaatkan baru 150-an MW. “Kita punya strategi untuk mengembangkan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan lebih murah. Bahkan biaya investasinya mencapai sepertiga dibanding energi jenis lainnya,” jelasnya.

Jika ini dikembangkan dengan baik, PLTS akan memproduksi energi dengan cepat, karena sumber-sumbernya cukup banyak. Saat ini, sudah dilakukan survei di sejumlah daerah. PLTS dalam skala besar akan dibangun dengan kapasitas 5.342 MW sampai tahun 2030.

Yang menarik, Menteri ESDM juga memaparkan, pemerintah tengah membangun PLTS terapung di Indonesia, dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan di dunia. Lokasinya berada di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. PLTS ini berkapasitas 145 MW, dan akan cepat diselesaikan. “Karena terapung, kita tidak perlu lagi melakukan pembebasan lahan,” jelasnya. Jika seluruh waduk dan danau dimanfaatkan sebagai PLTS terapung, potensi kapasitasnya bisa mencapai 28 GW.

Baca juga : Menteri Arifin Tasrif Lantik 31 Pejabat Eselon II Di Kementerian ESDM

Hal lain, Pemerintah juga sedang mengembangkan bensin dan avtur yang berasal dari sawit. Jika perhitungan keekonomiannya cocok, pengembangan energi ini bisa dilakukan di kebun-kebun sawit rakyat. “Semoga ini bisa dijalankan, agar rakyat kecil di perkebunan sawit bisa ikut serta dan berbisnis di bidang energi,” papar Menteri ESDM.

Saat sesi pertanyaan, seorang participant bertanya, bagaimana prioritas program pengembangan energi terbarukan selama pandemi Covid-19. Menteri ESDM menjelaskan, selama pandemi, memang ada sejumlah proyek yang tertunda. Namun demikian, di situasi sekarang, justru Pemerintah memiliki banyak waktu untuk melakukan review sejumlah program.

“Dengan review, kita jadi bisa menemukan banyak jalan untuk mengakselerasi program. Misalnya, saat ini kita mengerjakan rancangan Perpres untuk tarif EBT agar menarik bagi investor,” ujarnya.

Baca juga : PLN Teken Jual Beli Listrik Dua PLTMH Di Jatim

Pemerintah juga menjadi punya banyak waktu melakukan penelitian potensi geothermal dan menentukan lokasi yang memenuhi syarat drilling untuk melakukan generate power-nya. Dukungan stakeholder, terutama dari dunia internasional, kata Menteri ESDM, sangat besar dalam pengembangan EBT.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.